Idrus Marham Heran Golkar Masih Pertahankan KIB
Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Idrus Marham Heran Golkar Masih Pertahankan KIB
Politikus senior Partai Golkar Idrus Marham heran Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto masih ngotot membawa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Menurutnya, KIB sudah tidak ada lagi.
Alasannya karena PPP sudah mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden bersama PDIP. Sementara, PAN terus mendorong Menteri BUMN Erick Thohir kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan juga Ganjar Pranowo.
"Kalau KIB, PPP sudah di sana selesai, selesai. Lalu kemudian PAN sudah dengan Erick ke mana-mana, dan KIB di belakang. Tidak ada lagi," kata Idrus saat konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (28/7).
Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan karena ditinggalkan kolega partainya.
"Berarti Golkar di KIB menjaga rumah KIB tapi tidak ada isinya. Tidak ada isinya kenapa? Karena tuan rumahnya sudah pergi PPP, sudah pasti tempatnya, PAN juga sudah pergi, berarti Golkar jaga rumah, tapi rumahnya rumah kosong," jelas Idrus.
Mantan sekjen Golkar ini menuturkan, ada upaya manipulasi informasi oleh Airlangga. Ditambah lagi Airlangga menyebut ada upaya untuk membangun poros keempat. Tetapi secara fakta dan logika agak sulit terjadi.
"Maksud saya jangan lagi menyebut sesuatu yang sebenarnya sudah tidak ada. Lalu kalau masih disebut itu kita dianggap orang bodoh. Ada manipulasi informasi dan manipulasi negosiasi. Itu enggak ada kejujuran," tutup Idrus.
Jangan Bawa Nama Jokowi
Idrus meminta Presiden Joko Widodo tidak ditarik-tarik ke masalah internal Golkar. Hal itu mengkritik pernyataan Airlangga yang menyebut pertemuan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani sudah diketahui Jokowi.
Idrus lantas mengutip pernyataan Presiden Jokowi bahwa tidak akan cawe-cawe masalah internal Golkar.
"Artinya di samping pernyataan ini kontradiktif, seorang ketum yang membuat pernyataan seperti itu bukan tanpa ada maksud. Pasti ada tujuannya pasti ada maksudnya," ungkap Idrus.
Idrus melihat apa yang dilakukan Airlangga adalah bersembunyi di balik Jokowi. Langkah politik Airlangga dinilai selalu menyeret Jokowi.
"Saya sebagai orang yang sudah malang melintang di dunia politik selama ini memang pak Airlangga itu di dalam langkah-langkah politik yang diambil dalam kepemimpinan partai Golkar itu selalu bersembunyi di balik presiden," ungkapnya.
Menurutnya cara ini digunakan Airlangga supaya langkah politiknya dianggap dibekingi oleh Presiden Jokowi.
"Saya memahami itu salah satu tujuannya ingin menyampaikan langkah-langkah yang diambil itu di-backup oleh presiden. Izin. Berarti itu yang ingin disampaikan," kata Idrus.
Airlangga ingin menyampaikan kepada bawahannya para ketua DPD Golkar bahwa partai sampai hari ini solid. Idrus menyebut ada upaya manipulasi informasi.
"Kemudian ke bawah, DPD-DPD 1 ingin dianggap solid. Apa yang dilakukan oleh Airlangga ini di belakangnya adalah presiden. Oleh karena itu izin kepada presiden, beritahu presiden, sepengatahuan presiden. Ini kan satu dalam apa satu manipulatif. Ada indikasi manipulasi informasi, langkah-langkah politik untuk tujuan kepentingan dirinya," tutup Idrus.