Idrus Marham Sentil Airlangga: Ini Adalah Sebuah Akrobatik Politik
Idrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Idrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra
Idrus Marham Sentil Airlangga: Ini Adalah Sebuah Akrobatik Politik
Politikus Partai Golkar Idrus Marham menyentil langkah politik yang dilakukan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Dia menilai, Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra. Diketahui, Partai Golkar bertemu dengan PDI Perjuangan di kediaman Airlangga, Kamis (27/7). Dari hasil pertemuan tersebut, menyepakati pembentukan tim teknis. Namun selang beberapa hari kemudian, Ketua DPD 1 Partai Golkar seluruh Indonesia menggelar pertemuan di Bali dan mendorong agar Golkar bergabung dengan ke koalisi Gerindra.
"Mestinya kalau memang mau konsisten terhadap kesepahaman yang dibicarakan pada pertemuan dengan Mbak Puan itukan mestinya secara hukum mengkomunikasikan kepada DPD 1, yang pada waktu itu dihadiri oleh 37 ketua dan 1 di antaranya ada diwakili. Ternyata di dalam kuorum itu berkembang ada aspirasi-aspirasi lain," kata Idrus saat konferensi pers di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (2/8).
"Sehingga kita lihat bahwa ada pernyataan beberapa ketua DPD 1 yang juga menyampaikan aspirasi dukungan untuk bekerja sama dengan Partai Gerindra. Nah inikan sesutu yang menurut hemat saya, ini adalah sebuah akrobatik politik. Kalau ingin garis lurus, mestinya apa yang dibicarakan bersama dengan Mbak Puan itu dimatangkan," sambungnya.
Oleh karena itu, Idrus menyoroti bagaimana langkah yang akan diambil oleh Airlangga sebagai Ketum Partai Golkar. Sebab waktu pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) semakin dekat.
"Nah itu yang saya katakan untuk menggambarkan langkah-langkah ini, itu istilah yang paling mendekati dengan realitas sosial yang ada adalah akrobatik politik. Nah ini yang kita soroti," tegas dia.
Sebelumnya, Ketua DPD 1 Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurrahman menegaskan, seluruh ketua DPD 1 Partai Golkar menolak adanya wacana musyawarah nasional luar biasa (Munaslub), untuk melengserkan Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar. "Pertemuan dengan 38 Ketua DPD 1 seluruh Indonesia di Bali kemarin dengan Ketua Umum membicarakan terkait penolakan Munaslub," beber Maman. Maman mengatakan, pertemuan seluruh ketua DPD 1 Partai Golkar juga membahas dorongan agar Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan PKB.
"Juga di dalam diskusi santai dan informal sebagian besar suasana kebatinan beberapa DPD 1 mendorong agar Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra, dikarenakan Pak Prabowo kan pernah di Golkar dan di Pilpres tahun 2014 Golkar pernah berkoalisi mendukung Pak Prabowo," ungkapnya.
Terlebih, kata Maman, saat ini elektabilitaa Prabowo berada di puncak. Sehingga dia menganggap sudah semestinya Golkar bergabung dengan Gerindra di Pilprea 2024.