Dipanggil Prabowo, Pengusaha Todotua Pasaribu Diminta Benahi Iklim Investasi
Todo mengaku diminta Prabowo untuk membantu memperbaiki iklim investasi di pemerintahan mendatang.
Pengusaha Todotua Pasaribu menjadi salah satu tokoh yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto pada kegiatan 'interview' calon menteri dan wakil menteri maupun kepala badan di Kertanegara, Jakarta. Usai pertemuan, Todo mengaku diminta Prabowo untuk membantu memperbaiki iklim investasi di pemerintahan mendatang.
"Ini tadi bertemu Pak Presiden terpilih Prabowo Subianto. Tadi kami sudah bertemu bapak presiden, sacara prinsip bapak presiden meminta kami untuk membantu beliau dalam pemerintahan berikutnya," kata Todotua di kediaman Prabowo, Jl Kertanegara IV, Selasa (15/10).
"Kemudian pesan yang disampaikan bapak presiden adalah untuk kita bagaimana bisa menciptakan iklim Investasi yang baik. Karena pemerintahan berikutnya ini mempunyai target pertumbuhan ekonomi hingga angka 8 persen," sambungnya.
Menurutnya, salah satu tugas untuk menciptakan iklim investasi yang baik adalah memangkas birokrasi rumit untuk menjadi lebih baik.
"Inti sasarannya kayak begitu nanti, juga memikirkan bagaimana untuk pengembangan investasi dan hilirisasi sehingga secara keseluruhan segala sesuatunya ini bisa kita kerjakan secara cepat tetap dan terukur," tuturnya.
Todotua kembali ditanya apakah dia bakal ditunjuk menjadi Wakil Menteri Investasi. Namun, dia tetap menunggu arahan dari Prabowo.
"Kita menunggu dari presiden seperti apa," ucapnya.
Sementara, politikus Gerindra Muhammad Syafii atau Romo Syafii turut dipanggil Prabowo ke Kertanegara. Namun, dia belum mau membeberkan apa posisinya nanti di kabinet Prabowo.
"Presiden terpilih kita, beliau belum menyatakan posisi kita," kata Romo di Kertanegara.
Namun, Romo diingatkan bahwa waktunya bakal tersita banyak dan mesti bekerja keras untuk negara.
"Secara spesifik beliau tidak menyebutkan penempatan kita, beliau hanya ingin agar kita betul betul siap kalau bersama dengan beliau itu akan waktunya akan tersita, kemudian tenaga akan terkuras, pikiran akan tercurah, keluarga juga mungkin akan jarang bertemu, apakah kita siap?" ucapnya.