Disebut Bakal Jadi Mensos, Yenny Wahid Pilih Fokus Tuntaskan Tahapan Pemilu
Merdeka.com - Proses penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) masih terus berjalan. Berdasarkan data lebih dari 70 persen di situng KPU, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin masih memimpin. Sementara pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berada di kisaran 43 persen.
Kemenangan Jokowi-Ma'ruf sejauh ini memunculkan berbagai prediksi mengenai nama-nama yang akan mengisi Kabinet Kerja Jilid II. Apalagi, muncul wacana Jokowi bakal melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. Salah satu nama yang digadang masuk kabinet, yakni Direktur Wahid Foundation, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman atau Yenny Wahid. Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu disebut bakal mengisi posisi Menteri Sosial (Mensos).
Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Yenny Wahid mengaku memilih fokus menyelesaikan tahapan Pemilu. Ia menjelaskan, seluruh pihak sebaiknya menunggu pengumuman resmi dari KPU pada 22 Mei 2019.
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Siapa yang akan ditetapkan sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? 'Rencana sekitar jam 09.00 WIB. Info yang saya dapat dengan keluarganya,' ujarnya.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
"Itu yang kita fokuskan dan memastikan bahwa apapun hasilnya semua pihak bisa terima dengan baik," ujar Yenny kepada wartawan selepas 'Silaturahmi dan Diskusi bersama Mbak Yenny' di Kantor Wahid Foundation, Jakarta, Kamis (9/5).
Yenny, yang juga pendukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019, enggan mendahului rencana atau menanggapi kabar yang belum pasti kebenarannya. Yang terpenting, kata Yenny, tugasnya mengantarkan Jokowi kembali memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan telah selesai.
"Dan beliau (Jokowi) juga sudah tahu aspirasi kita semua menyangkut masyarakat ke depan seperti apa yang harus kita perjuangkan. Bagi saya itu yang paling penting," katanya.
Yenny mengaku sejauh ini tidak pernah bertemu dan berbicara dengan Jokowi, termasuk mengenai isu namanya masuk dalam salah satu calon menteri. Yenny mengaku terakhir bertemu dengan Jokowi pada hari pencoblosan.
"Saya sudah sejak hari pencoblosan, sorenya kemudian quick count menunjukkan Pak Jokowi leading, itu terakhir saya ketemu. Saya berikan selamat pada Pak Jokowi. Ya sudah. kembali pada kesibukan masing-masing. Beliau kan harus kembali sebagai kepala negara, kepala pemerintahan memimpin negara ini lagi. Saya kembali pada tugas saya untuk membangun di tingkat masyarakat," tuturnya.
Terlepas mengenai isu calon menteri, Yenny mengaku akan terus berkomitmen membangun Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan Yenny dengan kerja nyata membangun masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan toleran melalui Wahid Foundation atau lainnya.
Menurutnya, persoalan kesejahteraan sosial tidak bisa dilepaskan dari persoalan toleransi.
"Ini seperti ayam dan telur. Kalau masyarakat tidak rukun, kalau masyarakat konflik tidak bisa tercapai target ekonomi yang tinggi. Di desa pun begitu, kalau desanya tawuran, tidak bisa tercapai kesejahteraan sosial di tengah masyarakat. Harus dilihat sebagai satu kesatuan. Tidak bisa hanya masyarakat setempat, tapi juga harus rukun dan mau bersama-sama bangun bangsa," katanya.
Untuk itu, Yenny berharap siapapun pemenang Pilpres 2019 harus mau merangkul dan mendengar aspirasi dari pihak kalah.
Apalagi, kata Yenny cita-cita Jokowi dan Prabowo tak jauh berbeda, yakni ingin membangun Indonesia yang adil, sejahtera, makmur, kuat dan disegani seluruh dunia serta tanpa persoalan radikalisme dan intoleransi.
"Ini kan bisa saling mengakomodir. Saya yakin karena baik Pak Jokowi maupun Pak Prabowo memiliki keinginan untuk Indonesia di masa depan," tutupnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi terkait rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 di KPU, Rabu (20/3) hari ini.
Baca SelengkapnyaSoal perolehan suara Prabowo-Gibran di hitung cepat yang mencapai 59%, JK menilai hasil itu hanya hitungan sementara bukan merupakan hasil akhir Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaProses hitung suara manual masih akan terus dilakukan sampai surat suara masuk mencapai 100 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, KPU dan Bawaslu sudah bekerja keras hingga proses Pemilu 2024 selesai tepat waktu.
Baca SelengkapnyaEep menegaskan, Pilpres 2024 belum selesai. Baik Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin masih berpeluang meraih kemenangan.
Baca SelengkapnyaMewakili Kadin, Yukki meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menghormati proses pemilihan umum dengan menunggu hasil perhitungan resmi.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta Prabowo-Gibran ojo kesusu dan sabar menunggu hasil resmi dari KPU meski menang telak di quick count.
Baca SelengkapnyaJika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil sementara ini, keunggulan Prabowo-Gibran sudah melewati ambang batas Pemilu satu putaran
Baca SelengkapnyaData penghitungan suara atau real count Pilpres 2024 di DKI Jakarta yang diinput ke Sirekap KPU sudah mencapai 66.11%.
Baca SelengkapnyaRapat pleno penghitungan suara tingkat kabupaten/kota akan dilakukan hingga 5 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, real count berbeda dengan quick count dan exit poll.
Baca Selengkapnya