Dua alasan Gerindra tak mungkin berkoalisi dengan PDIP
Merdeka.com - Partai Gerindra enggan berkoalisi dengan PDIP dalam Pilpres 2019. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, meski memiliki platform yang sama, partai besutan Prabowo Subianto ini berbeda dalam tataran praktik dengan PDIP. Contohnya persoalan ekonomi kerakyatan.
"Meskipun memiliki kesamaan platform dengan orang PDIP tapi Gerindra memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal praktis," kata Ferry lewat pesan kepada merdeka.com, Senin (9/4).
"Ekonomi kerakyatan yang diusung Prabowo Subianto saya rasa menjadi penghalang bertemunya kemungkinan koalisi diantara dua partai (Gerindra - PDIP)," tambahnya.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang yakin PDIP akan menang di Pileg 2024? 'Persiapan kami sangat matang. Untuk legistatif tinggal menunggu efek ekor jas dari Pilpres,' sebut Kepala Badan Saksi dan Pemenangan Nasional (BSPN) wilayah Bali AA Adhi Ardana, Jum’at (13/10).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
Alasan lain yakni adanya kesepakatan dengan partai sekutu Gerindra yaitu PKS. Dalam strategi politik, bergabung dengan PDIP bisa menimbulkan kecemburuan. Termasuk dengan rekan koalisi Gerindra di beberapa daerah yakni Partai Amanat Nasional (PAN).
"Selain itu soal ini kan juga memiliki pengaruh teman teman koalisi awal kita seperti PKS dan PAN," ujar Ferry.
Indikasi sinyal koalisi Gerindra dan PDIP ini mencuat saat Prabowo berencana akan memenuhi permintaan pertemuan putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yakni Puan Maharani. Sebelumnya, Ferry juga mengatakan bahwa kemungkinannya kecil jika partainya berkoalisi dengan PDIP. Mayoritas kader pun akan menolak.
"Menurut pandangan saya agak sulit partai Gerindra berkoalisi dengan PDIP karena sebagian besar internal partai pasti menolak," kata Ferry.
Ferry membantah bahwa ini merupakan strategi politik Prabowo. Sebab, pemicu pertemuan ini bermula dari keprihatinan keras Prabowo terhadap kondisi bangsa.
"Pertemuan Puan dengan pak Prabowo kan di awali dari respons terhadap kritik keras yang disampaikan Prabowo terhadap kondisi bangsa saat ini," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman melihat peluang kecil Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaGerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaPengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang Ganjar dan Anies berpasangan ada tetapi sangat kecil.
Baca SelengkapnyaPKB gerah koalisinya dengan Gerindra belum juga memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan diusung. 11 bulan koalisi berjalan tetapi belum ada keputusan.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca SelengkapnyaPunya banyak 'kursi', Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaHasil itu berdasarkan survei dilakukan LSI Denny JA pada 1-8 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaGelora menilai, jika PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju, maka akan menjadi sinyal pembelahan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca Selengkapnya