Gibran soal Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi: Semua Kita Rangkul
Gelora menilai, jika PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju, maka akan menjadi sinyal pembelahan.
Gelora menilai, jika PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju, maka akan menjadi sinyal pembelahan.
Gibran soal Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi: Semua Kita Rangkul
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai soal penolakan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia yang menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran.
Menurutnya saat ini semua masih cair dan akan dibicarakan lagi kedepannya. Ia juga berjanji untuk merangkul semua unsur saat pembentukan kaninet.
"Ya untuk sekarang semuanya masih cair lah ya. Dibicarakan nanti lagi, yah, semuanya dirangkul, semuanya kita anggap teman. Nanti keputusannya nanti ya nunggu keputusannya pak pres terpilih," ujar Gibran saat ditemui di KPU Kota Solo, Kamis (2/5).
Meskipun Gelora menolak, Gibran mangaku masih memberikan kesempatan untuk membicarakannya.
"Ya waktunya masih panjang, semuanya masih cair, tenang aja nggih. Tenang aja tenang aja," ungkapnya.
Gibran juga mengungkapkan jika saat ini Koalisi Indonesia Maju masih dalam kondisi yang baik, selepas penolakan Partai Gelora terhadap PKS.
"Yo baik baik banget no, kenapa? Santai aja nggih. Semuanya baik-baik saja," tutupnya.
Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik menilai, jika PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju, maka akan menjadi sinyal pembelahan antara PKS dengan massa ideologisnya.
"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Minggu (28/4).
Menurutnya, PKS selama masa kampanye Pilpres 2024, banyak melakukan serangan negatif kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, terutama kepada Gibran yang menjabat sebagai Wali Kota Solo dan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," ucapnya.