Dukung Erick Thohir jadi Cawapres, PPP Dinilai Berpeluang Gabung Koalisi Prabowo
PPP berpotensi gabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) setelah nama Erick masuk radar cawapres.
Erick Thohir masih menjadi pilihan kuat dalam jajaran elite partai berlambang Ka'bah tersebut.
Dukung Erick Thohir jadi Cawapres, PPP Dinilai Berpeluang Gabung Koalisi Prabowo
Potensi keterusungan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih sangat terbuka lebar. Pasalnya, nama Erick Thohir masih menjadi pilihan kuat dalam jajaran elite partai berlambang Kakbah tersebut.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Erick Thohir menjadi sosok cawapres yang punya daya pikat kuat. Sehingga membuka potensi PPP bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Masuknya Erick Thohir membuat PPP terbuka peluang ikuti jejak Golkar dan PAN untuk dukung Prabowo," kata Dedi, Senin (28/8).
Dia menambahkan, bukan tanpa alasan, sebab Erick Thohir menjadi figur kuat yang punya potensi dapat terusung mendampingi Prabowo pada Pilpres mendatang. Sosok Erick Thohir juga menjadi yang terdepan disuarakan oleh PAN.
Kondisi demikian, dia melanjutkan, juga tidak terlepas dari rekaman sejumlah hasil simulasi capres-cawapres yang menunjukkan raihan positif. Keduanya bahkan konsisten tempati daftar simulasi teratas untuk Pilpres 2024.
Situasi tersebut terbukti dengan raihan elektabilitas tinggi didapatkan Prabowo dan Erick Thohir bila keduanya berpasangan. Simulasi pasangan Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023 menunjukkan hasil kemenangan.
Rekaman LSI menunjukkan, bila kedua nama itu dipasangkan akan mendapatkan total elektabilitas sebesar 34,8 persen.
Disusul Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil dengan 34,0 persen serta Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono mendapat 19,7 persen.
Dedi memprediksi, bila PPP mengusung Erick Thohir sebagai cawapres, Sandiaga Uno yang sudah lebih dulu bergabung dengan PPP berpotensi besar keluar dalam perebutan kursi cawapres.
Bahkan bisa mambuat Sandiaga Uno rehat di perpolitikan Tanah Air.
"Jika itu terjadi, Sandiaga kembali keluar dari PPP dan mungkin akan pensiun dini dalam dunia politik,"
tandas Dedi.
merdeka.com