Ingin Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo, PAN Rayu Airlangga dan Cak Imin
PAN tetap berupaya agar Menteri BUMN itu menjadi pendamping Prabowo.
PAN tetap berupaya agar Menteri BUMN itu menjadi pendamping Prabowo.
Ingin Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo, PAN Rayu Airlangga dan Cak Imin
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan akan membahas dengan tiga ketua umum (Ketum) partai politik (parpol) Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) agar Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Adapun KKIR yang terdiri dari, Partai Golkar, PAN, Partai Gerindra, dan PKB telah mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo Subianto. "Ya nanti kan dibicarakan," kata Zulkifli di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8).
Zulhas mengatakan, PAN baru saja mendeklarasikan dukungan ke Prabowo pada Minggu, 13 Agustus 2023 kemarin. Zulkifli menyebut KKIR akan membahas bersama soal cawapres pendamping Prabowo. "Baru kemarin kan (deklarasi). Sekarang kerja dulu," ucapnya.
Zulkifli menjelaskan, keputusan mendukung Prabowo berdasarkan hasil lembaga survei tentang Pilpres dan diskusi panjang. Dia juga berdiskusi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang sebelumnya juga tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu.
"Kita kan KIB, KIB diskusi panjang sama Pak Airlangga, melihat perkembangan survei- survei akhirnya KIB memutuskan bergabung dengan Pak Prabowo," tutur dia. "Sudah enggak ada (KIB), sekarang gabung pakai nama baru kan? Dengan koalisinya PAN dan PKB," sambung Zulkifli.
Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mendukung pencapresan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang. PAN tetap menyodorkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo.
Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengungkapkan faktor kedekatan menjadi alasan mendorong Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo. Namun dikatakan Wali Kota Bogor ini, terkait pendamping Prabowo bakal dibahas bersama partai koalisi Gerindra, Golkar dan PKB.
"(PAN) Masih tetap (menyodorkan nama Erick Thohir). Artinya prioritas pertama kita begitu," kata Bima Arya di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8).
Bima Arya mengatakan, belum ada kesepakatan PAN mendukung Prabowo karena Erick Thohir bakal dipilih jadi cawapres. "Kan tidak mungkin juga ini kan politik, tidak mungkin kita patok harga mati di situ. Masih ada pertimbangan lebih besar disana," ujar dia.