Tiga Opsi Arah Politik PAN
Bila mendukung Prabowo atau Ganjar, PAN akan mengusulkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Cawapres.
PAN masih menimbang arah koalisi di Pilpres 2024, apa alasannya?
Tiga Opsi Arah Politik PAN
Partai Amanat Nasional (PAN) masih menimbang-nimbang arah dukungan calon presiden. PAN menyiapkan tiga opsi terkait sikap politik di Pilpres 2024.
Opsi pertama, mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Kedua dukungan kepada Bakal Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, dan memasangkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Bila mendukung Prabowo atau Ganjar, PAN akan mengusulkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden.
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan, arah dukungan PAN tergantung capres mana yang pertama menerima tawaran.
"Artinya mana nanti yang duluan deal-nya ketemu ya saya kira itu yang akan dideklarasikan oleh PAN," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/7).
PAN tidak memberikan tenggat waktu kapan akan deklarasi dukungan calon presiden.
Sampai saat ini komunikasi terus dibangun, tetapi belum ada kata sepakat.
"Nah tapi sampai sekarang belum ada kata deal atau kesepakatan final antara PAN dengan partai partai lain yang membangun koalisi yang saya sebutkan tadi,"
jelas Yandri kepada wartawan.
merdeka.com
Yandri mengungkapkan, PAN percaya diri mengusulkan nama Erick Thohir kepada Prabowo atau Ganjar.
Menurut dia, Erick dianggap tokoh bakal calon wakil presiden yang bisa membawa kemenangan.
"Pak Prabowo akan menghitung siapa yang kan bukan hanya sekedar maju apalagi pak Prabowo misalkan sudah tiga kali itu kalau skemanya Prabowo. Ganjar juga begitu, Ganjar kan ingin menang juga, tentu kami serukan Erick Thohir karena kami meyakini siapapun yang ambil Erick Thohir Insya Allah akan menang,"
Kata Yandri melanjutkan.
Wakil ketua MPR RI ini membantah apabila nama Erick Thohir sudah ditolak oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketika menyampaikan usulan tersebut, kata Yandri, Megawati masih melakukan pertimbangan karena banyak yang ingin menjadi cawapres Ganjar.
"Perlu proses karena juga menurut Bu Mega yang mau jadi cawapres Ganjar kan banyak juga bukan hanya Erick Thohir,"
ujar Yandri menutup.