Erick Thohir: Pak Anies Sudah Bilang, JIS Milik Indonesia dan Terbuka untuk Diperbaiki
Erick Thohir mengajak semua pihak tidak terjebak dengan informasi menjurus hoaks terkait rencana pemerintah memperbaiki JIS.
Erick Thohir meluruskan kabar yang berseliweran terkait besarnya biaya renovasi JIS.
Erick Thohir: Pak Anies Sudah Bilang, JIS Milik Indonesia dan Terbuka untuk Diperbaiki
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengajak semua pihak tidak terjebak dengan informasi menjurus hoaks terkait rencana pemerintah memperbaiki Jakarta International Stadium (JIS)
Salah satu kabar yang santer berseliweran di media sosial terkait besarnya biaya renovasi JIS.
"Saya sangat terganggu ketika Stadion JIS yang dibangun dengan angka Rp4,5 triliun-Rp5 triliun itu mau direnovasi senilai Rp5 triliun. Ini pembohongan publik yang luar biasa,"
ujar Erick setelah menghadiri acara pelatihan penerapan VAR di Jakarta, Jumat (7/7).
merdeka.com
Renovasi 22 Stadion Habiskan Biaya Rp1,9 T
Erick mengatakan JIS adalah satu dari 22 stadion yang akan direnovasi. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen transformasi sepak bola yang diajukan pemerintah dan PSSI kepada FIFA. Renovasi 22 stadion itu pun hanya menelan biaya sebesar Rp1,9 triliun. "Saya harap perdebatan yang tidak bermanfaat ini disudahi dan kita ingin perbaiki sepak bola tidak dalam konteks politik. Ini benar-benar niat baik, sama-sama ingin perbaiki," ucap Erick.
Erick menilai isu tersebut sangat kontradiktif dengan upaya pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan PSSI yang berupaya keras menyiapkan infrastruktur stadion berstandar FIFA.
"Kita jangan terjebak pada hal-hal yang terus menerus seperti ini. Pak Anies (Baswedan) sendiri sudah bicara, Stadion JIS milik Indonesia, milik bangsa kita, dan terbuka untuk diperbaiki," lanjut Erick.
Erick mengatakan Piala Dunia U-17 menjadi momentum besar yang harus disiapkan sebaik mungkin. Ia tidak ingin kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terulang kembali karena akan mencoreng nama Indonesia di pentas sepak bola dunia.
"Ada yang bilang U-17, U-20, dan Piala Dunia itu berbeda, ya tetap saja kejuaraan dunia, memang kita mau gagal lagi, masak sudah diberi kesempatan digagalkan oleh diri sendiri. Ayo sama-sama kita berkomitmen menyukseskan Piala Dunia U-17 dan menunjukkan ke dunia, kita bisa, jangan gagal terus,"
kata Erick kepada wartawan.
Aspek yang akan diperbaiki dari JIS
Soal akses masuk JIS, Erick berkaca pada tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu. Akses keluar masuk penonton menjadi hal penting untuk diperhatikan. "Iya kembali akses. Ingat perisitiwa Kanjuruhan, isunya apa? akses. Karena sepak bola ini bukan nonton konser. Keluar senang. Ada timnya seri (atau) kalah ngambek, itukan. Itulah, kenapa dua tahun ke depan transisi FIFA meminta Indonesia seluruh pertandingan di liga tidak ada suporter tamu. Adanya suporter tuan rumah," ujarnya.
Erick menuturkan akses di JIS itu cuma ada satu, berada di tengah dan dikelilingi oleh pagar. Kalau terjadi keributan itu bisa berbahaya. "Jadi saya tidak berbohong, ini Pak Erick orang pintunya banyak katanya dibilang satu. Loh itu pintu masuknya banyak di stadion, saya ini pernah di Inter Milan jadi tahu stadion. Pernah bangun stadion juga," tegas Erick.
Selain itu, di sana juga ada keterbatasan akses parkir, dari 82 ribu kapasitas parkir yang tersedia, baru 1.300 kapasitas parkir.
Persoalan terlihat ketika JIS digunakan sebagai lokasi konser band Dewa 19. Kala itu banyak penonton yang parkir di area Ancol.
"Di situ ada keterbatasan parkir, 82 ribu kapasitas parkir yang hari ini (ada) 1.300. Kemarin waktu konser Dewa banyak yang parkir di Ancol, (itu ada) kerja sama. Berarti kan ada potensi lahan parkir di Ancol yang besar tetapi kita perlu cari jalan keluar, apa? jembatan penyeberangan yang dari Ancol menuju sepak bola," ujarnya. "(JIS) itu juga mau disambungkan ke jalan tol, supaya bisa naik. Yang kereta api akses ke tempat ini yang perlu waktu, yah makannya dibangun sementara," pungkasnya.