Heru Budi Jawab Tudingan Politisasi JIS: Kita Sempurnakan yang Sempurna
Heru Budi menepis perbaikan JIS dikaitkan dengan politik.
Heru Budi mengklaim perbaikan ini bertujuan untuk membuat JIS lebih baik.
Heru Budi Jawab Tudingan Politisasi JIS: Kita Sempurnakan yang Sempurna
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono menilai, Jakarta International Stadium (JIS) sudah bagus.
Dia menegaskan renovasi yang akan dilakukan murni untuk menyempurnakan JIS agar dapat dipilih FIFA untuk Piala Dunia U-17.
"Makanya kita sama-sama menyempurnakan yang sudah sempurna. JIS sudah baik kok, tinggal kita sempurnakan untuk bisa dipakai FIFA seterusnya,"
kata Heru di gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta Pusat, Kamis (6/7).
Pemprov DKI Renovasi Sejak Juni 2023
Heru juga mengatakan bahwa Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah bekerja memperbaiki JIS sejak bulan lalu. Nantinya, seluruh pengerjaan diharapkan rampung sebelum Oktober mendatang. "Kalau pemda sebagian sudah jalan. (Targetnya) sebelum Oktober lah, tiga bulan," tambah Heru.
Lebih lanjut, dia juga menepis perbaikan JIS dikaitkan dengan politik. Menurutnya, perbaikan ini bertujuan untuk membuat JIS lebih baik.
"Ya kita kan memberikan yang terbaik. Sudah itu saja. Man sudah disampaikan Pak Menteri PUPR," ujar Heru.
Dia menyerahkan pemilihan stadion U-17 sepenuhnya kepada FIFA. Meski demikian, dia berharap JIS dapat memenuhi standar induk organisasi sepak bola dunia itu. "Ya tanya sama FIFA yang milih. Ya mudah-mudahan JIS itu masuk dalam FIFA," kata Heru.
Juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra menilai rencana pemerintah untuk mengganti rumput JIS yang memakan biaya hingga Rp6 miliar dianggap berlebihan.
Surya juga menilai rencana ini sebagai bagian dari politisasi, dibanding untuk persiapan pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia U-17.
"Bahkan tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan,"
kata Surya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/7/2023).
Mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang ini juga menyoroti sikap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Erick Thohir, lantaran langsung mengundang kontraktor rumput untuk memeriksa rumput di JIS. Dia menyampaikan, seharusnya yang bisa menilai rumput JIS layak atau tidak adalah FIFA. Justru, kata dia pemerintah tidak etis melibatkan seseorang yang memiliki kepentingan bisnis untuk memberikan evaluasi seputar JIS.
"Jelas punya kepentingan bisnis. Jadi apa hasil evaluasinya bisa dipercaya? Secara metode kok bisa rumput yang di-sampling, justru yang di luar garis batas pertandingan?"
Ungkap Surya menegaskan.
merdeka.com