Menteri PUPR: Renovasi JIS Tunggu Arahan Pj Gubernur DKI Jakarta
Basuki mengatakan, dari 22 stadion di Indonesia yang akan direnovasi, enam akan digunakan untuk Piala Dunia U-17.
Sejumlah titik di Jakarta International Stadium (JIS) akan direnovasi agar sesuai dengan standar FIFA.
Menteri PUPR: Renovasi JIS Tunggu Arahan Pj Gubernur DKI Jakarta
JIS Calon Venue Piala Dunia U-17
Indonesia menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U-17 pada November-Desember 2023 ini. Salah satu stadion yang rencananya dipakai untuk pertandingan yakni JIS di kawasan Jakarta Utara. Beberapa waktu lalu, pemerintah bersama PSSI sudah melakukan peninjauan. Hasilnya, ada sejumlah titik yang perlu direnovasi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengungkapkan renovasi JIS masih menunggu persetujuan dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Basuki menegaskan renovasi perlu mendapatkan izin dari Pemerintah daerah, karena stadion adalah aset daerah. Rencananya, Kementerian PUPR akan melakukan renovasi terhadap 22 stadion di Indonesia, termasuk JIS.
"Itukan (stadion) aset Pemda, sehingga kita menunggu pengajuan dari daerah, termasuk nanti Pak (Pj) Gubernur (DKI Jakarta)," ujar Menteri Basuki usai menghadiri Kongres Arsitektur ASEAN di Hotel Gammara Makassar, Kamis (27/7).
Basuki mengatakan, dari 22 stadion di Indonesia yang akan direnovasi, enam akan digunakan untuk Piala Dunia U-17. Ia menyebut, untuk enam stadion nantinya akan ada tim dari FIFA akan meninjau.
"Ada enam stadion yang diusulkan dan tanggal 28 (Juli 2023) ada datang tim dari FIFA untuk mengevaluasi," bebernya.
Basuki menambahkan pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Ketua PSSI yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir soal kesiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Alasannya, penilaian evaluasi FIFA akan mencakup kondisi lapangan, akomodasi, manajemen tempat, dan team service. "Nanti itu Ketua PSSI yang atur," ucapnya.
Ada tiga hal utama yang menjadi sorotan saat pemerintah meninjau JIS dan perlu segera direnovasi. Pertama soal akses masuk yang terhubung langsung ke area bebas hambatan hanya satu. Hal ini dianggap tidak sesuai standar FIFA. Sebab, bila terjadi kerusuhan, dengan akses pintu utama hanya satu maka akan menyulitkan. Akses masuk akan ditambah.
Hal kedua yang menjadi sorotan soal rumput yang digunakan di lapangan utama dan lapangan latih. Rumput yang dipakai saat ini ditanam dengan metode hybrid. Katanya, cara tanam itu tak standar FIFA sehingga harus diganti.
Sebagai gantinya, akan dipakai rumput lapangan golf. Biaya pergantian menelan biaya Rp6 miliar.
Kemudian, area masuk bus pemain dan official dianggap terlalu kecil. Sehingga akan diperlebar.