![Belum Terlihat Ada Renovasi Signifikan, Begini Kondisi Terbaru JIS Usai Viral](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/7/26/1690360710744-l9bm1.jpeg)
Belum Terlihat Ada Renovasi Signifikan, Begini Kondisi Terbaru JIS Usai Viral
Kondisi di area JIS cenderung tak berubah.
Kondisi di area JIS cenderung tak berubah.
Perbaikan infrastruktur di Jakarta International Stadium (JIS) terus dikebut. Hal ini dilakukan agar JIS dipilih sebagai penyelenggara Piala Dunia U-17 pada akhir tahun nanti. Merdeka.com kembali mengunjungi JIS untuk melihat apa saja yang sudah diperbaiki selama hampir sebulan ini, pada Rabu (26/7). Kondisi di area JIS cenderung tak berubah.
Sayangnya, tak ada pembangunan yang terlihat. Justru, pemandangan yang sangat jelas terlihat adalah pengerjaan Tol Harbour Road II.
Selain itu, jalan di dalam JIS sepertinya juga perlu diperbaiki. Di tikungan sisi timur, terdapat jalan retak. Jalan di sisi lainnya pun banyak menampung genangan. Bahkan, jalur sepeda di sisi utara sudah mulai pudar.
Kemudian, rumput di dalam stadion tak dapat dilihat merdeka.com. Sebab, perlu izin dari Jakpro untuk dapat masuk ke dalam stadion. Untuk itu, belum dapat dipastikan apakah rumput di stadion sudah diganti dengan rumput lapangan golf seperti yang dijanjikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Selanjutnya, di area barat, pintu tiket masih berdiri tegak. Padahal, Menteri Basuki menyebut akan membongkarnya agar dapat menjadi akses bus para pemain dan official.
Kemudian dari area jogging, merdeka.com tak melihat satupun proyek pembangunan JPO yang dibangun. Seperti yang sudah disebutkan, hanya terlihat pengerjaan Tol Harbour Road II.
Merdeka.com pun akhirnya keluar dari JIS dan mengecek akses menuju stadion tersebut. Ternyata, dari depan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso sampai depan JIS, di sepanjang Jl. Sunter Permai Raya, terdapat pelebaran jalan. Di awal bulan, masih terlihat para petugas mengeruk jalan agar dapat dilebarkan. Namun, kini, jalanan sudah dapat dipakai karena sudah di beton. "Iya baru dilebarin. Tiga hari yang lalu baru selesai," kata salah satu warga.
Meskipun sudah dapat dilalui, ada beberapa bagian yang masih tak boleh dilewati kendaraan. Terdapat plang panas ke kiri sebagai tanda jalan tak boleh dilewati untuk sementara. Selanjutnya, PJU pun sudah terpasang. Terdapat empat PJU dan tiga yang masih akan dibangun. Berdasarkan pantauan, Jalan Danau Sunter Barat sudah di beton. Dahulu, jalan tersebut tinggi sebelah. Kini, keduanya sudah sama tinggi. Tertulis tanggal "19 Juni 2023" yang diduga tanda penyelesaian pengerjaan jalan.
Terakhir, merdeka.com mencoba mengecek ITF Sunter yang akan dialihkan menjadi kantong parkir baru di JIS. Seperti kunjungan terakhir, merdeka.com tak diperbolehkan menengok ke dalam situasi ITF Sunter.
Setidaknya terdapat tiga hal yang akan diperbaiki. Pertama mengganti seluruh rumput. Kemudian, akses keluar dan masuk serta kantong parkir akan ditambah. Seluruh pekerjaan ini melibatkan berbagai pihak. Mulai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jasa Marga, dan Pemprov DKI Jakarta.
merdeka.com
kata Heru, Jumat (21/7).
Plt Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo pun mengonfirmasi bahwa pekerjaan yang ia sudah lakukan untuk perbaikan JIS adalah mengerjakan Jl. Sunter Permai Raya. "Yang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga tahun 2023 peningkatan jalan beton, trotoar dan lampu PJU di Jalan Sunter Permai Raya," kata plt Kepala Dimas Bina Marga Heru kepada merdeka.com.
Meskipun jalan sudah lebar dapat dilalui dua mobil, tak dapat trotoar yang mendukung akses pejalan kaki. Namun, masih terdapat batu dan pasir yang tersisa di pinggir di jalan. Lalu, Heru juga menyebut telah memperbaiki Jl. Danau Sunter Barat. "Peningkatan jalan beton, trotoar dan Lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) di Jalan Danau Sunter Barat," tambah Heru.
Propam meminta keterangan dari rumah sakit terkait penyakit yang dialami GDW.
Baca SelengkapnyaHal ini juga berpotensi membuat masyarakat menghakimi orang-orang atau yang belum tentu bersalah.
Baca SelengkapnyaTilang dinilai tidak efektif untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melakukan uji emisi.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, rekayasa lalu lintas juga diterapkan untuk acara kedua, yaitu kirab Bendera Pusaka di sore hari
Baca SelengkapnyaKalau dilanjutkan untuk pengelolaan, Jakpro akan sulit memberikan keuntungan bagi Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDalam sepekan terakhir, kualitas udara di Jakarta sangat buruk.
Baca SelengkapnyaPekerjaan tersebut ditambahkan karena ASN tidak keluar rumah selama jam kerja. Dan pengawasan tetap akan dilakukan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI juga akan membentuk Satgas untuk menangani polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeluruh ASN eselon empat ke atas untuk menggunakan kendaraan listrik guna mengurangi polusi di Ibu Kota.
Baca Selengkapnya