Fahri Hamzah Nilai Prabowo Tak Bisa Dibandingkan dengan Ganjar dan Anies: Latihan Dulu Lah
Fahri pun menyamakan Prabowo dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi
Fahri pun menyamakan Prabowo dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi
Fahri Hamzah Nilai Prabowo Tak Bisa Dibandingkan dengan Ganjar dan Anies: Latihan Dulu Lah
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai, Bacapres Prabowo Subianto tidak bisa dibandingkan dengan Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan. Fahri mengibaratkan Ganjar dan Anies belum cukup umur.
"Saya terus terang kalau disuruh menilai, antara Prabowo dan dua kawan kita yang lain ini tidak bisa dibandingkan, kalau saya ya mohon maaf saja, karena saya terlalu tahu juga kawan-kawan itu, saya kadang-kadang mau bilang belum cukup umur enggak enak gitu loh," kata Fahri dalam seminar GMPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/9).
Fahri pun menyamakan Prabowo dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi, hingga PM Malaysia Anwar Ibrahim.
"Misal Pak Prabowo boleh diserang berumur dan sebagainya tapi di antara lima negara demokrasi terbesar dan negara tetangga kita Amerika Serikat itu Joe Biden 80 lebih, India negara demokrasi terbesar berapa itu 77 Kalau enggak salah Modi itu," tuturnya.
"Pak Prabowo bahkan nanti akan lebih muda dari Anwar Ibrahim, dia 71, Anwar Ibrahim 74," sambungnya.
Mantan Wakil Ketua DPR ini pun meminta Ganjar dan Anies latihan terlebih dahulu. Fahri berkata, bahwa mereka belum pantas jadi capres.
"Tapi yang kawan kawan kita yang di dalam negeri ini kalau saya mohon maaf saja memang belum ini, ya latihan dulu lah begitu lah kira kira, menurut saya jangan terlalu ngotot juga"
ujar Fahri Hamzah.
merdeka.com
Fahri khawatir, bila Ganjar dan Anies terlalu ngotot maka menggunakan emosi massa untuk berpecah belah. Baginya, saat ini mesti berpikir rekonsiliatif.
"Dan yang saya khawatirkan adalah ngotot menggunakan eksploitasi emosi massa untuk berpecah belah itu aja yang saya khawatirkan," ujarnya.
"Ini waktunya menurut saya agak rekonsiliatif dalam berpikirnya, dan saya berpikirnya juga ada untungnya juga tidak calon ini karena ini akan menciptakan tokoh tengah yang rekonsiliatif,"
pungkasnya.