Felicia Tissue Tanya Soal Gratifikasi, Hasto Beri Contoh Penerbangan Gratis Pakai Jet Pribadi
Hasto menjelaskan kepada Felicia Tissue bahwa gratifikasi merupakan salah satu bentuk korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara dan penyelenggara.
Mantan kekasih Kaesang Pangarep, Felicia Tissue, baru-baru ini bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Dalam pertemuan tersebut, Felicia mengajukan pertanyaan kepada Hasto mengenai apa yang dimaksud dengan gratifikasi serta konsekuensi hukumnya.
"Apa itu gratifikasi dan kategori apa saja yang termasuk dalam gratifikasi?" tanya Felicia dalam unggahan di akun Instagram @feliciatissue pada Rabu, (4/12).
Hasto menjelaskan bahwa gratifikasi merupakan salah satu bentuk tindakan korupsi yang dilakukan oleh penyelenggara negara atau pejabat publik dengan menerima pemberian dalam bentuk barang maupun jasa dari pihak lain.
"Bentuknya bisa berupa jasa atau komisi, diskon, tiket pesawat, penerbangan gratis menggunakan jet pribadi, hingga pemberian barang mewah seperti jam Rolex yang berkaitan dengan jabatan dalam pemerintahan," ungkap Hasto.
Dia juga menekankan pentingnya melaporkan penerimaan barang-barang mewah tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lebih lanjut, Hasto menegaskan bahwa penerimaan barang-barang mewah harus dilaporkan ke KPK, termasuk jam Rolex yang sangat mahal.
"Ini adalah tindakan korupsi yang serius, dan harus dilaporkan ke KPK, sama seperti yang dilakukan oleh Jokowi saat melaporkan gitar dari Metallica, setelah itu tidak melaporkan lagi," katanya.
Hasto menambahkan bahwa bahkan jika seseorang menerima barang senilai Rp 10 juta, itu pun harus dilaporkan kepada KPK. "Kasus korupsi yang terkait dengan jabatan negara ini sangat serius dan perlu diproses secara hukum," tegasnya.
Sekjen PDIP dan Felicia Tissue Bertemu dan Saling Berbagi Informasi Penting
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa ia telah menerima undangan untuk bertemu dengan Felicia Tissue, mantan kekasih Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
Dalam pertemuan tersebut, Felicia didampingi oleh ibunya. Hasto tidak memberikan rincian mengenai waktu dan tempat pertemuan, tetapi ia menyatakan bahwa ia telah bertukar informasi penting dengan Felicia dan ibunya.
"Saya dihubungi oleh Ibu Mei, ibu Felicia, yang mengatakan bahwa ketika keluarganya menjadi korban, mereka memilih untuk mengalah dan hanya meminta keadilan," ujar Hasto saat diwawancarai oleh wartawan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/12).
Hasto menegaskan bahwa rakyat Indonesia seharusnya tidak diperlakukan dengan cara demikian. Meskipun ia tidak menjelaskan secara rinci mengenai perlakuan yang dialami Felicia, Hasto menekankan bahwa mantan pacar Kaesang tersebut sedang berjuang untuk mendapatkan keadilan.
"Mereka kemudian bergerak dan memberikan banyak informasi berharga kepada saya," tambah Hasto.
Namun, Hasto enggan untuk mengungkapkan isi dari informasi berharga yang diberikan oleh Felicia dan ibunya. Ia menilai bahwa informasi tersebut sangat rahasia. Oleh karena itu, Hasto memastikan bahwa informasi berharga itu akan digunakan oleh PDIP dalam upaya menegakkan kebenaran.
"Karena mereka juga terpanggil untuk melihat Indonesia yang begitu besar, dengan ide-ide kemerdekaan yang luar biasa sebagai bangsa besar, seharusnya tidak ada yang diperlakukan seperti ini oleh keluarga Pak Jokowi," jelas politikus asal Yogyakarta ini.
Kekuatan Besar PDIP
Di sisi lain, Hasto menegaskan bahwa informasi yang diperoleh dari Felicia dan ibunya dianggap sebagai kekuatan besar bagi PDIP. Kekuatan ini terutama digunakan untuk terus berjuang demi menegakkan kebenaran serta menyelamatkan demokrasi yang diperuntukkan bagi rakyat.
Terakhir, Hasto juga menjelaskan mengenai jaket PDIP yang dikenakan oleh Felicia dan ibunya saat pertemuan tersebut. Jaket tersebut, menurut Hasto, sengaja dibawa langsung karena permintaan Felicia yang ingin menjadikannya sebagai oleh-oleh dari PDIP.
"Kebetulan mereka memberikan apresiasi terhadap perjuangan PDI Perjuangan. Ya, sejak zaman Bung Karno, Ibu Mega ketika melawan pemerintahan otoriter, bahkan kemudian ketika PDI Perjuangan diperlakukan seperti ini, mereka memberikan dukungan dan sebagai simbol dari dukungan dan rasa cintanya, minta saya bawa oleh-oleh jaket PDI Perjuangan. Jadi, begitu saya ketemu, saya kasihkan, jaket langsung dipakai," pungkas Hasto.