Ganjar Kenakan Kaus Seperti saat Dono Warkop Ditangkap Tentara
'Join Us. We Fight for a clean government' yang artinya 'Ikut kami. Kami berjuang untuk pemerintahan yang bersih.'
'Join Us. We Fight for a clean government' yang artinya 'Ikut kami. Kami berjuang untuk pemerintahan yang bersih.'
Ganjar Kenakan Kaos Seperti saat Dono Warkop Ditangkap Tentara
Calon presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo menjadi sorotan.
Saat memperlihatkan kaus putih yang ia kenakan di balik jaket bomber saat kampanye akbar di Semarang, Jawa Tengah.
Bukan tanpa sebab. Tulisan di kaus oblong putih Ganjar yang bikin salah fokus alias salfok. Di atas kaus itu tertulis 'Join Us We Fight For A Clean Government'
Kalimat tersebut sama dengan yang dikenakan mendiang Wahjoe Sardono alias Dono Warkop DKI.
Seperti diketahui, mendiang Dono termasuk sosok yang kritis saat mengenyam pendidikan di Unibersitas Indonesia (UI). Bahkan, kala itu Dono sempat ikut dalam demo mahasiswa menolak dominasi ekonomi Jepang di Indonesia.
Sayangnya, pada masa orde baru itu aksi Dono berbuah pil pahit karena menyinggung pemerintah. Rumah orang tua Dono di Delanggu didatangi intel dan kepolisian.
Di tahun 1998, Dono muda kembali turun ke jalan. Ia dan teman-temannya mengahadang aparat keamanan yang mencoba merangsek masuk ke Universitas Katolik Atmajaya, Semanggi, Jakarta Selatan.
Dalam buku 'Warkop Main-Main Jadi Bukan Main' karya Rudy Badil dan Indro Warkop, Budiarto yang dipercaya menuliskan kata pengantar, masih mengingat dengan jelas kejadian bersejarah tersebut.
Saat itu Jumat, 13 November 1998, ketika Jakarta masih mencekam karena peristiwa 12 Mei 1998 yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti. Saat itu, mahasiswa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden.
Budiarto yang berada di lokasi mengatakan ia dan ratusan mahasiswa yang berlindung di UAJ diberondong senjata api selama satu jam. Rentetan tembakan tersebut berlangsung sejak pukul 20.30 WIB.
"Dono memang nekat. Setiap kali berondongan senjata diarahkan ke kampus, dia malah menantang badai. Dengan wajah melas tapi kocak, dengan barisan giginya yang 'maju tak gentar', Dono dinobatkan mahasiswa menjadi penyemprot utama selang raksasa."
Selang itu diarahkan Dono ke barisan tentara yang berada di jalur kanan Jalan Jenderal Sudirman. Sebagian prajurit yang melihat ulah Dono hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Budiarto menjelaskan, Dono menjadi aktivis politik yang ikut menyusun lahirnya Reformasi 1998 dan bertujuan menggulingkan Soeharto.
Ia menyiapkan terms of reference untuk seminar-seminar, mengatur kunjungan ke DPR, hingga menyiasati demo-demo mahasiswa.
Ditangkap Tentara
Sementara itu, komika Ernest Prakasa sempat mengunggah foto Dono saat dikepung sejumlah tentara pada masa Orde Baru.
Dalam foto yang diunggah, terlihat Dono mengenakan kaus putih bertuliskan 'Join Us. We Fight for a clean government' yang artinya 'Ikut kami. Kami berjuang untuk pemerintahan yang bersih.'
Informasi dihimpun, foto itu diambil saat Dono ditangkap tentara di tahun 1974, saat beraksi unjuk rasa mahasiswa dalam aksi Malapetaka Lima Belas Januari atau Malari.