Gerahnya PDIP soal sepak terjang Andi dan Rini di Istana
Merdeka.com - Kubu PDI Perjuangan makin hari makin meradang. Sebagai partai utama pengusung Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres mereka kini merasa dipersulit mengakses sang presiden.
Para elite partai bahkan sulit menemui Jokowi di Istana. Tudingan pun dialamatkan ke lingkaran satu Jokowi yang disebut menghalangi akses itu.
Kemarahan PDIP ini bermula dari adanya tiga orang yang disebut-sebut tertuduh dan dijuluki 'Trio Macan Istana' yang menjauhkan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mereka yakni Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Seskab Andi Widjajanto.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Kenapa Angger Dimas marah? Angger Dimas menyatakan bahwa ia merasa sangat marah atas tindakan Yudha Arfandi yang diduga telah menenggelamkan Dante di kolam renang.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Siapa yang merasa marah? Jordi Onsu, pamannya, merasa marah. Jordi menegaskan bahwa Betrand Peto telah diberi kasih sayang penuh oleh keluarga Ruben Onsu dan tidak pernah dianggap sebagai anak angkat, tetapi sebagai bagian dari keluarga.
Rini Soemarno misalnya. Dia selama ini dikenal dekat dengan Megawati Soekarnoputri. Sedangkan Luhut Panjaitan dikenal sangat dekat dengan Jokowi. Sementara nama Andi Widjajanto juga bukan pertama kali didengar. Sejak dia menduduki deputi di Rumah Transisi, Andi ikut menyeleksi pengisi Kabinet Kerja Jokowi.
Namun, kedekatan 'Trio Macan' dengan PDIP itu merenggang saat satu per satu mendapat jatah dari Jokowi. Sumber itu mengatakan jika pergantian Kapolri ini ditunggangi kepentingan tiga orang ini. Mereka disebut-sebut menolak Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Mereka dituding membocorkan surat usulan nama Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri ke Dewan Perwakilan Rakyat.
Salah satu elite PDIP pun geram dan banyak bicara soal Andi Widjajanto dan Rini Soemarno. Berikut rangkuman merdeka.com, Jumat (6/2) pagi:
Andi Widjajanto dan Rini Soemarno diminta mundur
Politikus PDIP Effendi Simbolon meminta Seskab Andi Widjajanto dan Menteri BUMN Rini Soemarno mundur dari pemerintahan. Effendi beralasan Andi dan Rini membuat kebijakan pemerintah berhaluan liberal."Harus secepatnya melengserkan dua orang itu (Rini Soemarno dan Andi Widjojanto) dan seluruh kroninya. Ini kan geng-gengnya Kuntoro Mangku yang mencengkeram dunia persilatan Jokowi," kata Effendi di gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (5/2).Menurutnya dua orang itu adalah aktor utama kesemrawutan kebijakan Jokowi. Hampir semua kebijakan Jokowi saat ini jauh dari haluan PDIP."Artinya bukan dua ini saja, presiden sudah dilingkari, dikepung paham liberal tadi yang sangat pragmatis. Ini masuk ke sendi-sendi kebijakan politik, ekonomi, sosial budaya, dan masalah strategis lainnya," terang dia.Lanjut dia, Presiden Jokowi harus segera sadar akan realitas di Istana tersebut. Jokowi harus kembali ingat sebagai kader PDIP."Kita minta presiden agar sadar, itu bertentangan dengan ajaran mazhab kita, aliran kita. Sepanjang Pak Jokowi juga menyadari dirinya kader PDIP," pungkas dia.
Andi dan Rini cuma manfaatkan kepercayaan Megawati
Politikus PDIP Effendi Simbolon meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali ke ideologi partai banteng. Effendi menuding ada paham liberal yang saat ini mengepungnya di Istana."Pak Jokowi anda juga harus eling (sadar) dong, kembali ke khittoh PDIP. Kita minta presiden agar sadar, itu bertentangan dengan ajaran mazhab kita (PDIP), aliran kita," kata Effendi di gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (5/2).Menurutnya kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan menteri Kabinet Kerja seperti penyertaan modal negara untuk BUMN berpotensi jadi Century jilid II. Apalagi persoalan meliberalkan BBM subsidi ke mekanisme pasar dan kebijakan freeport."Gengnya Rini Soemarno seperti mafia, dia mafioso, dia enggak boleh di dalam. Seorang Rini Soemarno dan Andi Widjojanto harus mundur, karena anda sudah begitu rendah di mata kita (PDIP)," terang dia.Lanjut dia, dua orang itu selama ini yang menjadi penumpang gelap kemenangan Jokowi. Mereka memanfaatkan kepercayaan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri."Dua orang ini yang ikut memanfaatkan dan menunggangi selama ini. Dia memang kader PDIP tapi menumpang, memanfaatkan kepercayaan Bu Mega," pungkas dia.
Andi dituding tukang distorsi dan Rini agen asing
Politikus PDIP Masinton Pasaribu menilai Menteri BUMN Rini Soemarno dan Seskab Andi Widjajanto adalah aktor yang menjauhkan Presiden Jokowi dengan partainya. Bahkan, informasi yang disampaikan ke Jokowi pun tidak steril."Rini Soemarno dan Andi Widjojanto menjauhkan PDI Perjuangan dengan presiden. Andi Widjojanto suka mendistorsi informasinya. Dua orang ini jauhkan Jokowi dari partai, menjauhkan dengan relawan, menjauhkan dengan rakyat," kata Masinton di gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (5/2).Menurutnya, banyak kader PDIP yang meminta meminta kedua orang tersebut harus dievaluasi. Hal itu demi menjaga kemurnian kebijakan Jokowi."Kader-kader partai minta kedua orang itu dievaluasi. Agar apa yg disampaikan presiden sampai ke rakyat," terang dia.Lanjut dia, Rini Soemarno selalu ada di setiap rezim penguasa. Dia disinyalir sebagai agen asing."Rini Soemarno hidup dari satu penguasa ke penguasa lain. Bahasa gamblangnya operator yang jalankan kepentingan asing, kompradorlah, agen asing," pungkas dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putra Presiden Jokowi itu menanggapi santai sindiran pedas dari putri Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menggelar Rakernas V pada Jumat 24 Mei 202
Baca SelengkapnyaMegawati baru mengetahui banyak kadernya mengagumi Andika
Baca SelengkapnyaPDIP mulai menyeleksi nama-nama potensial yang akan diusung di Pilgub.
Baca SelengkapnyaMegawati: Andika Sekarang KTA-nya PDIP Loh, Jangan Mbalelo!
Baca SelengkapnyaSelain Risma, nama Andika Perkasa juga menjadi opsi bagi PDIP di Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani bicara soal peluang terbentuknya koalisi antara PKB dan PDIP di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaGerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaPuan Maharani sempat tidak sanggup meneteskan mata saat baca hasil rekomendasi Rakernas V PDIP.
Baca SelengkapnyaPuan tidak kuasa mengungkapkan kesedihannya saat menyebut perilaku kader yang tidak menjunjung tinggi etika politik
Baca SelengkapnyaPDIP sudah memunculkan tiga nama untuk dijadikan sebagai kandidat calon Gubernur Jawa Timur.
Baca Selengkapnya