Gerindra tegaskan insiden CFD tak terkait partai politik
Merdeka.com - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku belum melihat video intimidasi pendukung #diasibukkerja yang dilakukan oleh kubu #2019gantipresiden di acara Car Free Day, Minggu (29/4) kemarin. Namun Muzani yakin, perilaku tersebut bukan digerakan oleh partai politik.
"Enggak ada, enggak ada kaitannya dengan parpol," ucap Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/4).
Dia menolak komentar lebih jauh, alasannya karena belum melihat video yang sudah viral di media sosial itu.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Gerindra soal poster Kabinet Prabowo-Gibran? 'Saya menanggapi poster ini kreatif, orang ngarangnya kreatif. Yang begini-begini ini pasti belum di ini ya,' ungkapnya saat di wawancara, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Annisa berinteraksi dengan kader Gerindra? Annisa juga berinteraksi langsung dengan kader dan simpatisan Partai Gerindra untuk menyusun strategi untuk kemenangan Ketum Gerindra Prabowo di Banten II.
-
Kenapa TKN Prabowo-Gibran meminta relawan untuk tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya? Menurut dia, kandidat yang maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang merupakan putra putra terbaik bangsa yang dipilih partai politik, dan ditawarkan kepada rakyat agar dipilih sebagai pemimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang. Oleh karenanya, cara-cara berpolitik dengan menyerang pribadi calon dinilai Sangap tidak sesuai adab ketimuran.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak membesar-besarkan insiden CFD itu. Sebab, kata dia, itu akan menimbulkan permasalahan baru.
"Silakan (melapor ke Polisi). Apakah kader PSI yang intimidasi? Saya enggak tahu, jangan membesar-besarkan yang tidak besar. Jadi nanti akan menimbulkan keributan baru. Lihat saja nanti akan memercik ke muka sendiri," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/4).
Menurut Fadli, apa yang terjadi di lapangan sama sekali bukan intimidasi karena tidak ada pemukulan fisik. Bagi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya sebuah dinamika politik saja.
"Jadi apa yang terjadi di lapangan selama sesuai koridor, tidak ada pemukulan itu saya kira dinamika di bawah biasa biasa saja. Yang sudah melewati batas ada pemukulan fisik dan sebagainya itu baru," ungkapnya.
"Tapi kalau masih bercanda-bercanda dan sebagainya, saya kira itu jangan dibesar-besarkan. Kalau dibesar-besarkan ya menjadi besar," lanjutnya.
Diketahui, PSI membuat laporan ke Polda Metro Jaya terkait intimidasi yang dilakukan pada ibu dan anak di Car Free Day. Namun, laporan tersebut ditolak oleh pihak kepolisian.
"Laporannya belum sepenuhnya diterima. Masih diproses karena ada berkas yang kurang. Polisi masih akan meminta keterangan dari korban (ibu dan anak)," ujar Juru Bicara PSI Dini Purwono.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra tidak ambil pusing memikirkan isu tersebut. Sebab, hal tersebut merupakan isu lama yang hanya diproduksi ulang.
Baca SelengkapnyaGibran menegaskan, tidak ada kegiatan politik sama sekali dalam aksi bagi-bagi susu tersebut
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menilai tidak ada putusan apa pun dari Bawaslu Jakarta Pusat soal Gibran bagi-bagi susu pada kegiatan CFD.
Baca SelengkapnyaDugaan pidana pemilu kasus itu diusut Bawaslu bersama Kejaksaan dan Kepolisian yang tergabung dalam Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu).
Baca SelengkapnyaZita menegaskan, tidak ada rencana bagi bagi susu, sebab agendanya hanya olahraga bersama.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ahmad Muzani membenarkan PDIP tak menitipkan kadernya di kabinet Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaTKN anggap kasus Gibran bagi-bagi susu di CFD bentuk framing
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat menyampaikan pantun yang justru untuk menggoda Demokrat.
Baca SelengkapnyaFoto itu diunggah dalam akun pribadinya, dalam momen halal bihalal dengan semua pimpiman dan jajaran ASN Legislatif.
Baca SelengkapnyaAhmad Muzani meminta agar Hasto membuktikan sosok para ketua umum tersebut
Baca SelengkapnyaAhmad Muzani memastikan para menteri kabinet tidak akan masuk struktur Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaNamun, antusias masyarakat sangat tinggi hingga rencana awal hanya ingin berkegiatan selama 30 menit menjadi 2,5 jam.
Baca Selengkapnya