Gibran: Kasus Overtourism di Bali Perlu Ditangani Serius
Gibran juga sempat menyinggung rencana pembangunan Bandara di Bali Utara.
Gibran juga sempat menyinggung rencana pembangunan Bandara di Bali Utara.
Gibran: Kasus Overtourism di Bali Perlu Ditangani Serius
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, mendengar aspirasi dari para komunitas di Bali. Mereka mulai dari pelaku usaha di berbagai bidang, influencer hingga musisi di Kota Denpasar, Bali.
Dalam acara tersebut, Gibran ditanya kepadatan wisatawan atau overtourism di Bali. Selain itu juga soal pemerataan pembangunan Bali Selatan dan Bali Utara.
Gibran mengatakan, ada pihak yang setuju pembangunan bandara di Bali Utara. Namun tidak sedikit pula warga yang menolak pembangunan tersebut.
"Waktu saya terakhir, kita kan banyak bicara pemerataan pembangunan, pembangun Bandara Bali Utara, ada yang setuju ada yang enggak juga sih. Tapi memang kasus-kasus overtourism ini memang perlu ditangani serius," kata Gibran, Jumat (26/1).
Gibran mencontohkan, soal kemacetan yang terjadi di sekitaran Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali, saat pergantian tahun baru.
"Kaya kemarin tahun baru kan yang terjadi di Bandara Ngurah Rai, kan lumayan, iya perlu ditindak lanjutilah. Makanya, kemarin waktu ke sini saya langsung berstatement masalah Bandara Bali Utara. Dan sebenarnya kalau kita, iya orang Bali pasti lebih tau-lah. Kalau kita ingin lebih mengeksplor lagi, sebenernya potensi masih banyak yang masih bisa dikembangkan," ujarnya.
"Termasuk tadi yang disebutkan, dan Bali itu besar banget sebenarnya. Nanti, kita tampung lagi-lah, soalnya membangun destinasi baru itu juga enggak gampang," lanjut Gibran.
Dia mencontohkan, seperti wisata di Raja Ampat, Papua Barat, yang tidak gampang membangun sebuah wisata.
"Saya tadi habis dari Papua penerbangan 5-6 jam. Bangun Raja Ampat itu, iya enggak gampang. Melatih SDM, membangun hospitality-nya enggak gampang. Bali ini yang sudah setle tinggal melakukan ekspansi saja," tutupnya.