Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar larang keluarga kader daerah masuk partai lain maju Pilkada

Golkar larang keluarga kader daerah masuk partai lain maju Pilkada Munaslub Golkar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Bidang Polhukam, Yorrys Raweyai mengaku partainya banyak dirugikan dalam pelaksanaan Pilkada serentak pada tahun 2015 lalu. Hal tersebut lantaran banyak ketua Golkar di daerah yang keluarganya sibuk menjadi kader di partai lain.

"Jadi begini, kan banyak contoh, bapaknya kebetulan gubernur, ketua Golkar. Istrinya masuk jadi calon anggota DPR dari partai lain, anaknya juga begitu, Pasti Golkar-nya kalah. Jadi itu enggak boleh," ujar Yorrys di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (13/6).

Yorrys menambahkan, perolehan suara Golkar menjadi turun lantaran kader di daerah tidak solid. oleh karena itu, dalam Pilakada serentak pada tahun 2017 mendatang, hal itu tidak boleh terjadi.

Orang lain juga bertanya?

"Perolehan kita turun. Dia mempertahankan legalitas dia di daerah, sebagai ketua Golkar, pemerintahan, tapi di tingkat nasional dia kasih keluarga dia yang bukan Golkar," tandasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid. Menurut Nurdin, dalam rangka memperkuat kaderisasi dan kedisiplinan partai, petunjuk pelaksanaan (Juklak) Musda dirubah.

"Tidak diperkenankan calon ketua itu punya garis turunan satu arah, anak istri suami, tidak boleh dalam satu wilayah kerja. Itu yang baru," ujar Nurdin.

Hal tersebut dibuat agar kader Golkar mulai daerah hingga pusat fokus pada pemenangan Pemilu. Salah satunya agar bisa memenuhi target pemenangan Pilkada 55 persen bisa tercapai.

"(Jika) saya ketua Golkar misalnya, istri atau anak saya di partai lain, bagaimana saya bisa fokus untuk Golkar. Faktornya salah satunya banyak ketua Golkar yang bupati, yang istri dan keluarganya ada di mana-mana, sehingga saat Pileg, dia tidak fokus untuk Golkar," jelasnya.

Sedangkan syarat kedua ialah ketua Golkar harus berdomisili di wilayah kerjanya. Misalnya berdomisili di Jakarta, maka tidak boleh menjadi ketua Golkar di provinsi.

Selain itu, dalam rapat pleno sore tadi di Kantor DPP Partai Golkar, dibahas pula mengenai strategi konsolidasi. Target Musda di tingkat desa bulan Juli harus selesai. Sedangkan Musda kabupaten/kota dan provinsi harus selesai September dan Desember.

"Ada yang baru di Juklak Musda,? yaitu filosofinya adalah kaderisasi. Yaitu bagi ketua Golkar yang sudah dua periode, itu bisa diizinkan untuk periode ketiga apabila dia punya prestasi, prestasinya terukur dalam Juklak itu. Misalnya meningkatkan perolehan kursi DPR, perolehan kursi suara, Pilkada, ada ukuran-ukurannya, sekarang jelas, dulu kan kurang jelas," pungkasnya. (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golkar Terbuka Cawagub Ridwan Kamil dari PKS: Dengan Senang Hati
Golkar Terbuka Cawagub Ridwan Kamil dari PKS: Dengan Senang Hati

Partai Golkar terbuka bagi partai lain yang mengajukan kadernya untuk menjadi pasangan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
PDIP Sebut Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran karena Hubungan Kekerabatan
PDIP Sebut Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran karena Hubungan Kekerabatan

Komarudin mengaku memahami perasaan Bobby yang tetap ingin berada di PDIP karena telah dibantu untuk menjadi wali kota Medan.

Baca Selengkapnya
Kronologi dan Penyebab Golkar Batal Usung Airin Rachmi Diany di Pilkada Banten
Kronologi dan Penyebab Golkar Batal Usung Airin Rachmi Diany di Pilkada Banten

Ketua DPD Golkar Banten Ratu Tatu mengakui Airin tak memperoleh restu DPP dalam pencalonan sebagai bakal calon Gubernur di Pilkada Banten

Baca Selengkapnya
PDIP Soal Keluarga Harus Satu Parpol: Kalau Anak Pisah Kartu Keluarga Bukan Keluarga Inti
PDIP Soal Keluarga Harus Satu Parpol: Kalau Anak Pisah Kartu Keluarga Bukan Keluarga Inti

PDI Perjuangan menegaskan tidak ada kewajiban anggota keluarga kader PDI Perjuangan harus masuk di satu partai yang sama.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ultimatum Keras Luhut dan Ical
VIDEO: Ultimatum Keras Luhut dan Ical "Golkar Jangan Mau Diatur Orang Luar!"

Ketua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan bicara lantang di hadapan kader partainya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bahlil Golkar ke Ade PDIP Pasangan Airin
VIDEO: Bahlil Golkar ke Ade PDIP Pasangan Airin "Tak Perlu Tukar Baju Kuning, Kami Bangga Tetap Merah"

Menurut Bahlil, Golkar sebagai tempat bernaung Airin tak akan membiarkan kadernya bertarung sendirian

Baca Selengkapnya
Mundur dari Golkar, Jusuf Hamka Ungkap Airlangga Terzalimi karena Kursi Ketum Direbut Orang Powerful
Mundur dari Golkar, Jusuf Hamka Ungkap Airlangga Terzalimi karena Kursi Ketum Direbut Orang Powerful

Jusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.

Baca Selengkapnya
Gerindra Bakal Dukung Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Gerindra Bakal Dukung Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilgub Sumut

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan masuknya Bobby merupakan kabar yang sudah lama ditunggu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Bahlil Blak-blakan Jawab Alasan Nama Jokowi & Gibran Tak Masuk Pengurus Golkar
VIDEO: Kejutan Bahlil Blak-blakan Jawab Alasan Nama Jokowi & Gibran Tak Masuk Pengurus Golkar

Bahlil mengatakan Golkar sangat menghormati keputusan Jokowi maupun Gibran

Baca Selengkapnya
Aburizal Bakrie Blak-blakan Syarat Jokowi dan Gibran Jadi Ketum Partai Golkar
Aburizal Bakrie Blak-blakan Syarat Jokowi dan Gibran Jadi Ketum Partai Golkar

Menurut Aburizal Bakrie ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi Ketua Umum di Partai Golkar

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!

Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum

Baca Selengkapnya
Airlangga: Seluruh Senior dan DPD Golkar Tolak Munaslub
Airlangga: Seluruh Senior dan DPD Golkar Tolak Munaslub

Belakangan ini, isu Munaslub berembus kencang untuk melengserkan Airlangga dari kursi Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya