HUT ke-23 Demokrat , SBY Cerita Kesulitan Partai saat di Luar Pemerintahan
Terlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), curhat soal keadaan partainya selama di luar pemerintahan. Hal itu dia sampaikan, saat syukuran ulang tahun ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (9/9).
"Masih ingat 23 tahun yang lalu ketika saya menggagas, membentuk dan sebenarnya mendirikan partai ini dan partai ini masih tegak berdiri, meskipun badai dan topan sering menerka," kata SBY.
Dalam 10 tahun masa kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) banyak rintangan yang harus dilalui. Berada di luar pemerintahan tidaklah mudah. Terlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
"Sepuluh tahun ini sebagaimana Ketua Umum, Bung AHY katakan tadi, bukanlah tahun yang mudah. Ten years menjadi partai di luar pemerintahan, karena memang ada pihak yang tidak meminginkan Partai Demokrat berada di pemerintahan, tidaklah mudah. Kami ingin do something untuk rakyat kita, jalannya juga tidak mudah," ungkap dia.
Kemudian, lima tahun terakhir ada pihak yang mencoba mengambil alih Partai Demokrat. "Itu tidak mudah, menguras energi, pikiran, waktu, biaya yang tidak mudah kita dapatkan untuk menjaga kedaulatan partai demokrat," ujarnya.
"Ada yang gamblang di mata kita kejadian itu, bakal diambil alihnya pimpinan dan partai ini. Ada yang masih misterius, hanya Tuhan yang tahu. Oleh karena itu, saya salut atas keberanian, keteguhan, dan upaya gigih mempertahankan kedahulatan kita, rumah kita, hak milik kita. Lima tahun tersita sangat banyak untuk itu. Satu tahun terakhir juga tidak mudah," sambung SBY.
SBY pun berpesan agar strategi politik haruslah lentur dan pragmatis. Namun, jangan abaikan nilai-nilai demokratis.
"Politik memang harus pragmatis, saya tahu. Strategi politik haruslah lentur, saya tahu. Harus punya siasat bagaimana kita tidak kalah, tidak tercungkap dan tertindas, saya tahu. Tapi saya titip, di tengah-tengah pragmatisme, di tengah-tengah kelenturan dlm berpolitik, jangan abaikan nilai-nilai yang fundamental. Hormati pegang petuh konstitusi. Tegakkan nilai-nilai demokrasi. Tegakkan keadilan bagi semua," imbuh dia.