Ibas sebut Demokrat berpeluang dukung Jokowi di Pilpres 2019
Merdeka.com - Hubungan Partai Demokrat dengan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tengah harmonis menyusul dukungan terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) No 2 Tahun 2017 tentang Ormas meski dengan catatan harus direvisi. Bahkan, Partai Demokrat membuka peluang mendukung Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
"Tidak ada yang tak mungkin, semuanya possible, sangat mungkin 2019 semua mungkin terjadi. Saya mengutip sekali lagi kata-kata Pak SBY, banyak skenario di 2019. Kita tunggu saja," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).
Pria yang akrab disapa Ibas ini menilai, Presiden Jokowi telah menjalankan banyak program dan kebijakan untuk membangun negara dan menyejahterakan rakyat. Meski banyak program dan kebijakan yang pro rakyat yang telah terlaksana, tapi ada pula pekerjaaan rumah yang belum tuntas.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Partai Demokrat menyatakan akan terus mengingatkan pemerintah untuk menyelesaikan tugas-tugas yang belum tuntas, serta mengkritisi jika ada kebijakan tak pro rakyat.
"Kami hargai sikap pemerintah dalam hal ini presiden melakukan kegiatan yang benar-benar ingin membangun negaranya, sejahterakan rakyatnya. Tapi kami juga terus jangan pernah padam untuk ingatkan banyak beberapa hal yang belum tuntas," ujarnya.
Dia menceritakan, Demokrat dan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus menjaga hubungan baik dengan para pemimpin bangsa termasuk Presiden Jokowi.
Hal itu terlihat dari kunjungan SBY ke Istana Merdeka dan bertemu Jokowi pada Jumat (27/10) lalu. Dia meyakini, SBY dan Jokowi membicarakan banyak hal positif bagi negara.
"Pak SBY sendiri yang pernah pimpin negara ini 10 tahun, dipilih secara demokratis juga menjaga komunikasi pada para pemimpin terdahulunya termasuk Pak Jokowi. Lihat saja kemarin santai tapi kita tak tahu apa yang dibicarakan," ungkap Ibas.
Anggota Komisi X DPR RI ini mengaku, Demokrat kian mesra dengan pemerintah dan fraksi partai-partai politik lain di DPR. Pemerintah juga disarankan menjaga kemesraan dengan rakyatnya.
"Kami juga ingin menjaga kemesraan. Kemesraan dengan pemerintah, kemesraan dengan fraksi-fraksi yang ada di DPR RI, kemesraan dengan teman-teman anggota Fraksi Demokrat," ucapnya.
Disinggung apakah Demokrat nyaman dengan pemerintah, Ibas menyebut pihaknya harus nyaman dengan kondisi yang positif saat ini.
"Kami harus nyaman dengan kondisi bangsa. Kami harus nyaman terhadap sesuatu yang positif. Tapi kami juga harus merasa ada yang diperbaiki jika sesuatu yang dibuat, dijalankan pemerintah hari ini belum berkenan dengan keinginan rakyat," tandas Ibas.
Meski demikian, Ibas menegaskan posisi Demokrat saat ini masih sebagai partai penyeimbang dan belum memutuskan akan merapat ke pemerintah.
"Sekali lagi Demokrat seperti posisi Pak Sekjen ini masih berada di tengah, akan terus berupaya mendukung sepenuh hati, tulus kepada pemerintah jika program-program atau kebijakan yang berkaitan dengan masyarakat itu baik, kami akan dorong bila perlu dioptimalkan," tukasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca Selengkapnya"Kita melihat sekarang justru koalisi kita yang memberi tempat yang sangat luas untuk pemimpin-pemimpin muda," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaPAN mengatakan, bila Demokrat gabung Koalisi Indonesia Maju, kekuatan politik akan bertambah.
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaHal ini lantaran Parlemen yang membatalkan pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilu atau Pilkada.
Baca SelengkapnyaHalim menyebut, bahwa PKB adalah koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPPP membuka pintu supaya Demokrat ikut mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaPolitikus senior PDIP Deddy Sitorus menanggapi manuver polisik PSI.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku terus menjalin komunikasi dengan Demokrat untuk kerja sama di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca Selengkapnya