Ini Alasan Yenny Wahid Sering Safari Politik ke Ponpes
Pondok pesantren memiliki saluran aspirasi yang tepat di pemerintahan.
Pondok pesantren memiliki saluran aspirasi yang tepat di pemerintahan.
Ini Alasan Yenny Wahid Sering Safari Politik ke Ponpes
Putri Presiden RI ke 4 yaitu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yaitu Zannuba Ariffah Chafsoh atau biasa disapa Yenny Wahid kerap melakukan safari politik ke berbagai pondok pesantren (ponpes) belakangan ini.
Anggota Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD ini terbaru mengunjungi Pondok Pesantren Qashrul Arifin yang berada di Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (9/12) malam.
Yenny mengakui belakangan ini dirinya kerap bersilaturahmi ke pondok pesantren (ponpes). Tujuan dari silaturahmi ini untuk mendengarkan aapirasi masyarakat terutama dari kalangan kiai maupun santri.
"Agendanya silaturahmi. Mendengarkan aspirasi masyarakat terutama menyangkut apasih yang mereka harapkan dari paslon yang kami dukung yaitu Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Kemudian akan kami teruskan dan dikemudian hari aspirasi itu akan kita perjuangkan dikebijakan negara," kata Yenny.
Yenny menganggap ponpes di Indonesia itu khas dan menjadi penyokong bagi masyarakat. Saat masa pendudukan Belanda, lanjut Yenny, ponpes sudah eksis bergerak dibidang pendidikan sebelum ada lembaga pendidikan formal. Pondok saat itu sudah menjadi tempat yang mengayomi masyarakat.
"Pondok itu fungsinya luar biasa mulai dari tempat pendidikan, tempat sosial, tempat rohani, tempat ekonomi. Pusat-pusatnya semua itu di pondok. Fungsi pondok sangat multidimensi. Itu kemudian membuat pondok punya posisi penting di masyarakat," ungkap Yenny.
"Mereka (pondok) menjadi pakunya masyarakat. Nah kemudian itulah kita menganggap penting pondok itu dikuatkan. Pondok itu harus jadi partner pemerintah untuk mengayomi masyarakat," imbuh Yenny.
Yenny berpendapat saat ini masih banyak ruang yang bisa ditingkatkan lagi terkait keberpihakan negara kepada kalangan ponpes. Untuk itu dirinya kerap ke ponpes untuk mendengarkan aspirasi mereka.
"Jadi karena itulah saya berinisiatif mendengarkan aspirasi dari kalangan pondok pesantren, kalangan thoriqoh, tarekat lalu kalangan santri seperti apa aspirasinya," papar Yenny.
"Apakah mereka merasa menjadi bagian dari pembangunan? Apakah mereka selama ini merasa ditinggalkan? Inikan harus didengarkan," terang Yenny.
Keterikatan Erat dengan Kalangan Ponpes
Yenny menilai Ganjar Mahfud memunyai kedekatan dengan kalangan santri maupun pondok pesantren (ponpes).
Yenny menilai kedekatan ini menjadi modal pasangan Ganjar-Mahfud diterima dikalangan ponpes. Bermodal kedekatan ini, Yenny menganggap pondok pesantren memiliki saluran aspirasi yang tepat di pemerintahan.
"Kalangan ponpes dan kalangan santri punya kedekatan dengan pasangan Ganjar dan Mahfud. Mungkin itu karena melihat latar belakang keluarganya Pak Ganjar misal Bu Atiqoh itu memang dari kalangan pesantren. Kalau Pak Mahfud itu pastinya seorang santri," urai Yenny.
"Nah disana langsung terlihat ada keterikatan. Pondok merasa ada orang-orang yang bisa dititipi aspirasi ke depannya nanti di pemerintahan," imbuh Yenny.
Selain berbicara tentang kedekatan dengan kalangan santri dan ponpes, Yenny juga membahas tentang potensi perolehan suara pasangan Ganjar dan Mahfud di DIY. Yenny optimis pasangan Ganjar dan Mahfud akan memperoleh suara mayoritas pemilih di DIY.
Yenny menambahkan dinamika politik yang terjadi belakangan ini di DIY dianggapnya membawa keuntungan pada pasangan Ganjar dan Mahfud. Terlebih sosok Ganjar disebut Yenny memiliki keterkaitan dengan keistimewaan di DIY.
"Kita berharap DIY bisa menang mayoritas apalagi dengan yang terjadi akhir-akhir ini jadi keberpihakan pasangan 03 ke masyarakat DIY dengan segala keistimewaan," urai Yenny.
"Mas Ganjar salah satu pelopor keistimewaan DIY itu bisa jadi sentimen menggerakkan masyarakat memilih Ganjar dan Mahfud," tutup Yenny.