Ini penjelasan Anies sumbangan dana kampanye Sandiaga Rp 34 miliar
Merdeka.com - Pasangan cagub dan cawagub Anies Baswedan dan Sandiaga Uno telah melaporkan total dana kampanye yang digunakannya sejak 28 Oktober 2016 sebanyak Rp 35 miliar. Cawagub Sandiaga menjadi penyumbang dana terbesar daripada pasangannya Anies Baswedan dan 2 partai pendukungnya yakni Rp 34 miliar.
Anies mengatakan, timnya telah melakukan transparansi dana kampanye. Hal ini merupakan contoh pengelolaan keuangan pemerintahan Anies-Sandi bila terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 15 Februari mendatang.
"Semuanya harus transparan, kalau transparansi ke depan pemerintah saja harus transparan. Apalagi institusi yang mengelola keuangan daerah. Uang kita di situ kok," kata Anies di Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (21/12).
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Mengapa Anies membentuk juru kampanye? “Ini bedanya, ini lebih kepada false nine-nya. Seperti Barcelona yang untouchable, semua memiliki posisi sebagai striker. Nanti kita lihat, teman-teman akan dengar siapa-siapa saja,“ jelas Willy.
-
Kenapa Andre Taulany ingin jujur tentang dana kampanyenya? Saya akan jujur, pada saat itu saya menghabiskan sekitar 700 jutaan. Sebagian dari uang itu adalah milik saya sendiri, tapi tetap ada sponsor juga. Itu tidak bisa disangkal, saya hanya berbicara jujur.
-
Bagaimana cara Anies membentuk juru kampanye? “Sudah (melatih jurkam), kita bahkan sudah ada grupnya, tapi belum kita rilis, tapi sudah coret-coret tim. Makanya dalam perspektif itu, Koalisi Perubahan jauh lebih maju, sudah memiliki beberapa struktur, tinggal kita rilis,“ kata ketua DPP NasDem ini di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (10/8).
-
Dimana Anies menyampaikan visi kampanyenya? Hal tersebut disampaikan Anies saat berdialog di 'Desak Anies' yang digelar di Aming Coffee, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/23).
Anies membantah wakilnya Sandiaga menyumbang dana paling besar bentuk dari tak ada gotong royong pendanaan di tubuh tim Anies-Sandi. Anies justru menegaskan hal tersebut bentuk dari kejujuran pihaknya dalam tranparansi sumber dana kampanye.
"Karena Pak Sandi menggunakan nama pribadi, tidak memasukkan nama karyawannya jadi nampak banyak (penyumbang dana kampanye). Dia jujur, bisa saja dia pakai nama karyawan semuanya biar keren yang menyumbang banyak. Kan bukan orang lain," tutur Anies.
Sebagaimana diketahui pernyataan tersebut diungkapkan Anies untuk menyindir pesaingnya yang menggalang dana kampanye hingga Rp 48 miliar. Pasangan yang dimaksud adalah sang petahana Basuki T Purnama dan Djarit Saiful Hidayat.
Mantan Mendikbud tersebut menyatakan seharusnya kejujuran yang dilakukan seseorang diapresiasi bukan malah dicitrakan negatif. "Kenapa kita tidak memberikan aspirasi untuk sebuah kejujuran? Kenapa mencoba mencari mencitrakan jelek untuk sebuah kejujuran. Republik ini sudah kenyang untuk ikhtiar menjelaskan sesuatu yang faktual," tutur Anies.
Meski demikian Anies enggan menyebutkan kalau Anies-Sandi yang paling jujur dan transparan. "Saya enggak tahu uangnya (pesaingnya) dari siapa. Tapi yang pasti jujur, bisa enggak Sandi pakai naruh nama dengan mcem-macem, bisa, bisa sekali tapi kan enggak," ujar Anies.
Sementara itu Anies juga terlihat heran bahgwa dana yang dikeluarkan pesaing laiinya yakni Agus Harimurti Yudhoyono danSylviana Murni hanya menghabiskan uang Rp 9 miliar untu masa kampanye yang telah memasuki bulan kedua.
"Ya gunakan akal sehat saja. Teman-teman (awak media) gunakan akal sehat. Kami apa adanya,” pungkas Anies.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Pelaksana Timnas AMIN Sudirman Said juga akan menyampaikan informasi terbaru terkait Koalisi Perubahan
Baca SelengkapnyaAnies juga berjanji memberikan hadiah atau reward kepada masyarakat berperan dalam memburu koruptor.
Baca SelengkapnyaKPU Sumsel menetapkan jumlah dana kampanye para paslon tak lebih dari Rp226 miliar.
Baca SelengkapnyaKPU telah mengatur batasan mengenai sumbangan dana kampanye di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan laporan dana awal kampanye capres dan cawapres Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku merealisasikan puluhan janji politiknya
Baca SelengkapnyaAnies meminta warga mewaspadai adanya godaan berupa uang hingga Bansos bersyarat
Baca SelengkapnyaArah dukungan politik dari Anies Baswedan dan relawannya, bisa menjadi penentu pemenang Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN mengajak kubu pasangan capres lain untuk naik kelas.
Baca SelengkapnyaPopularitas Erwin Aksa diraih usai mengungkap utang Anies Baswedan senilai Rp50 miliar kepada Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud menghabiskan dana paling besar selama Pilpres. Disusul Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) merilis laporan terkait dana kampanye untuk para calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden 2024.
Baca Selengkapnya