Jimly di Depan Prabowo: Inggris Kerajaan Tapi Politiknya Republik, Indonesia Republik Kelakuannya Kerajaan
Jimly mengatakan saat ini masalah serius Indonesia adalah budaya feodal.
Hal itu diungkap Jimly saat jadi pembicara di acara ICMI.
Jimly di Depan Prabowo: Inggris Kerajaan Tapi Politiknya Republik, Indonesia Republik Kelakuannya Kerajaan
Jimly di Depan Prabowo: Inggris Kerajaan Tapi Politiknya Republik, Indonesia Republik Kelakuannya Kerajaan
Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Assiddiqie menyinggung sistem pemerintahan Indonesia saat ini yang Republik, tetapi rasa kerajaan.
Hal itu disampaikan Jimly di depan calon presiden (capres) Prabowo Subianto saat Silaturahmi dan Kerja Nasional (Silaknas) ICMI di Four Point by Sheraton Makassar, Sabtu (4/11).
Dalam paparannya, Jimly mengatakan saat ini masalah serius Indonesia adalah budaya feodal. Jimly mengatakan budaya feodal menjadi tantangan ke depan untuk membangun peradaban masa depan.
"Jadi salah satu masalah serius di bangsa kita ini budaya feodal. Ini salah satu tantangan kita hadapi untuk membangun peradaban masa depan,"
tuturnya.
Jimly mengingat saat dirinya memberikan kuliah umum di salah satu universitas di Melbourne, Australia.Saat itu, dirinya menjelaskan sistem politik Inggris yang berbentuk kerajaan, tapi perilakunya Republik.
"Itu Inggris bentuk Kerajaan, tapi perilaku politiknya Republik. Maka waktu di Melbourne tempo hari, saya kasih kuliah umum dan bilang kalian ini bagian dari kerajaan. Tapi perilakunya sudah republik," sebutnya
Tapi, kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, Indonesia berbeda dengan Inggris dan Australia. Jimly menyebut sistem politik Indonesia Republik, tetapi kelakukan seperti Kerajaan.
"Indonesia itu Republik, tapi kelakuannya kerajaan. Sebagai kaum intelektual, kita harus objektif melihat ini sebagai fenomena nasional,"
kata dia.
Akibat kelakuan seperti kerajaan, Jimly menyebut partai politik di Indonesia seperti bangsawan. Meski demikian, terjadi pemerintahan mirip kerajaan tidak bisa menyalahkan hanya satu partai politik saja.
"Jadi jangan saling menyalahkan, karena feodal semua. Bicara dinasti, dinasti semua," tuturnya.
Jimly mengaku seharusnya Indonesia mencontoh Amerika Serikat untuk komitmen membangun bangsa. Ia mencontohkan, bagaimana Barack Obama yang mengkampanyekan Hillary Clinton.
"Kalau budaya politik kita sudah dewasa dan modern, contoh Obama kampanye untuk Hlilary (Clinton). Hilary kalah. Artinya presiden yang sedang menjabat itu engga berpengaruh lagi. Karena budaya feodalnya sudah tidak berpengaruh," bebernya.
Ia berharap anggota ICMI bisa memilih calon presiden yang layak dan tepat. ICMI perlu memberikan masukan kepada seluruh capres.
Sementara capres Prabowo Subianto sempat menyinggung ICMI. Ia mengenang banyak yang tidak suka dengan kehadiran ICMI, bahkan dituding sektarian.
"Waktu itu banyak yang tidak setuju dengan lahirnya ICMI. ICMI dituduh sektarian," sebutnya.
Tak hany itu, kata Prabowo, ICMI juga pernah dicurigai sebagai organisasi yang tidak Pancasilais.
"Alhamdulillah akhirnya ICMI terbentuk dan cukup berperan dalam kehidupan bangsa dan bernegara," pungkasnya.