Kapolda DIY Tegaskan Tak Ada Larangan Anies Jadi Pembicara di UGM
Polisi meminta pihak panitia dan UGM terbuka terkait pelarangan Anies menjadi pembicara.
Polisi meminta pihak panitia dan UGM terbuka terkait pelarangan Anies menjadi pembicara.
Kapolda DIY Tegaskan Tak Ada Larangan Anies Jadi Pembicara di UGM
UGM dituding melakukan pelarangan terhadap kehadiran Anies Baswedan dalam diskusi yang digelar di Magister Manajemen (MM) UGM, Jumat (17/11) lalu. Dalam tudingan pelarangan itu muncul juga narasi jika pihak Polda DIY tidak memberikan izin kegiatan.
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan angkat bicara. Suwondo menerangkan jika diskusi di dalam lingkup kampus merupakan otoritas dari kampus.
"Monggo tanya ke Rektorat (UGM). Kita pun nanya. Jadi begini, kegiatan di kampus tidak pernah (izin ke polisi). Itu semuanya otoritas kampus. Memberitahu kita juga tidak," kata Suwondo, Selasa (21/11) di Kantor Gubernur DIY.
Suwondo menegaskan tidak ada anggota dari Polda DIY yang melarang adanya diskusi di kampus maupun melarang Anies Baswedan menjadi pembicara. Suwondo menyebut jika memang ada anggota Polda DIY yang melakukan hal itu, dirinya akan memproses anggota tersebut.
"Saya jawab tidak ada (anggota Polda DIY yang melarang). Kalau misalnya ada, saya proses! Sudah (saya) cek tidak ada (anggota Polda DIY yang melarang)," tegas Suwondo.
Suwondo menceritakan Polda DIY justru baru tahu jika ada Anies menjadi pembicara diskusi di MM UGM justru dari unggahan di media sosial.
"Mereka (anggota) tahu cerita Pak Anies (jadi pembicara) itu dari medsos. Pak Anies mau datang (ke UGM)," terang Suwondo.
Suwondo memastikan jika pihak panitia sebelum acara memberitahu Polda DIY tentu pihaknya akan hadir untuk memastikan keamanan acara terlebih pembicara itu adalah capres maupun cawapres.
Suwondo menambahkan jika kehadiran anggota polisi di lokasi acara untuk memastikan kehadiran Anies sebagai pembicara di MM UGM. Suwondo menegaskan tidak ada intervensi apapun terkait hadirnya anggota polisi di lokasi acara.
"Saya tegaskan tidak ada intervensi. Kami minta pihak Rektorat UGM maupun panitia acara agar terbuka terkait duduk perkara masalah tersebut. Supaya tidak menjadi isu liar seperti sekarang," tutup Suwondo.