Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Karena Setya Novanto, Akbar Tandjung takut Golkar tak lolos ke parlemen

Karena Setya Novanto, Akbar Tandjung takut Golkar tak lolos ke parlemen Akbar Tandjung. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku prihatin menurunnya opini publik terhadap partainya. Akbar yakin, penurunan opini tersebut dipengaruhi citra buruk publik terhadap Setya Novanto selaku Ketua Umum Partai Golkar. Apalagi belakangan Setya Novanto mempolisikan pembuat meme di media sosial.

"Nah kami warga Golkar pernah memimpin Golkar bahkan pernah menangkan Golkar tentu sangat prihatin, dan sedih penurunan opini publik kepada Golkar akhir akhir ini," ungkap Akbar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/11).

Dari berbagai hasil survei nasional, lanjut dia, tingkat opini publik terhadap partai Golkar terus merosot, bahkan sudah berada di bawah angka 10. Bahkan, dia menyebut ada survei yang mengatakan Golkar hanya mampu dapat meraup angka 7 persen. Jika ini terus terjadi dan terus merosot, maka dikhawatirkan tidak dapat mengirim perwakilan ke parlemen karena tak mampu memenuhi syarat parlementary threshold sebesar 4 persen.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau tren terus turun yang saya takutkan, 6 sekian, 5 sekian, 4 sekian, 3 sekian, dan kalau sampai 3 sekian itu artinya tidak melewati batas Threshold. Berarti kita tidak punya wakil. Itu yang saya takutkan," jelasnya.

Akbar mengatakan, citra sebuah partai itu sangat penting. Jika partai mendapat citra baik dari publik maka peluang keterpilihan di Pemilu semakin tinggi. Namun jika memperoleh citra buruk, maka tingkat keterpilihan di Pemilu sangat kecil.

"Karena itu citra sangat penting," tegasnya.

Untuk memulihkan citra yang semakin merosot, Akbar berharap Golkar melakukan pembenahan. Dengan begitu, publik bisa mengubah cara pandangnya terhadap partai berlambang pohon beringin ini.

"Perubahan itu artinya bisa macam macam, salah satunya bisa itu. Tapi saya tidak mengatakan eksplisit itu. Perubahan bisa berbagai arah," ucapnya.

Sebelumnya, Setya Novanto menegaskan, akan terus memproses penyebaran meme yang diduga dibuat oleh kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), DKA. Hal ini disampaikan usai menjalani sidang kasus korupsi proyek e-KTP sebagai saksi dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Dia juga bersikukuh perkara tersebut telah diserahkan sepenuhnya ke Polri.

"Iya pokoknya kita teruskan soal meme itu. Sudah kita serahkan ke penyidik," kata Setnov di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (3/11).

Diketahui, pihak Mabes Polri sempat menangkap DKA atas tindakannya membuat meme Setya Novanto saat menjalani perawatan di rumah sakit. DKA diduga melanggar Pasal 7 Ayat 23 Undang-Undang Informatika Transaksi Elektronik.

DKA pun berstatus tersangka atas perbuatannya tersebut. Namun usai menjalani pemeriksaan selama proses penangkapan, DKA tidak ditahan.

Meski tersandung hukum, DKA notabene politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu tidak diberi bantuan hukum oleh partai politik tempatnya bernaung. Sebab PSI yang diwakili Raja Juli Antoni selaku Sekjen PSI menganggap permasalahan tersebut merupakan ranah pribadi tidak mewakili partai politik. (mdk/rzk)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jusuf Kalla Ingatkan Koalisi Besar Bukan Jaminan Menang Pilpres
Jusuf Kalla Ingatkan Koalisi Besar Bukan Jaminan Menang Pilpres

Jusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
PAN Mantap Koalisi dengan Golkar, Dukung Putri Akbar Tandjung Maju Pilkada Solo
PAN Mantap Koalisi dengan Golkar, Dukung Putri Akbar Tandjung Maju Pilkada Solo

PAN mendukung Ketua DPD II Partai Golkar Solo itu sebagai calon wali kota maupun calon wakil wali kota.

Baca Selengkapnya
Luhut Ungkap Konsekuensi Golkar Bergabung Koalisi Prabowo
Luhut Ungkap Konsekuensi Golkar Bergabung Koalisi Prabowo

Luhut menyarankan Golkar fokus untuk membesarkan perolehan suara di DPR.

Baca Selengkapnya
Nama-nama Caleg Tak Lolos Parlemen Meski Dapat Suara Tinggi
Nama-nama Caleg Tak Lolos Parlemen Meski Dapat Suara Tinggi

Nama-nama Caleg Terancam Gagal Dapat Kursi DPR Meski Dapat Ratusan Ribu

Baca Selengkapnya
Golkar Dinilai Punya Peran Strategis di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Golkar Dinilai Punya Peran Strategis di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Apalagi suara Golkar naik signifikan pada Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!

Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Mekeng Sebut Golkar Tak Diperhitungkan di Koalisi Prabowo, Buka Opsi Pindah ke PDIP
Mekeng Sebut Golkar Tak Diperhitungkan di Koalisi Prabowo, Buka Opsi Pindah ke PDIP

Punya banyak 'kursi', Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.

Baca Selengkapnya
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir

Munaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis Ahok Peluang PDIP Dukung Anies & Anak Buah Prabowo Berat Lawan RK di Jabar
VIDEO: Analisis Ahok Peluang PDIP Dukung Anies & Anak Buah Prabowo Berat Lawan RK di Jabar

Ahok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan

Baca Selengkapnya
Airlangga Akui Jokowi Punya Pengaruh di Pilkada 2024
Airlangga Akui Jokowi Punya Pengaruh di Pilkada 2024

Airlangga menjelaskan bahwa pilkada melibatkan 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.

Baca Selengkapnya