Ketika Jusuf Kalla Turun Gunung di Pilpres 2024, Dukung Anies hingga Ungkap Fakta Lahan Prabowo
JK bercerita asal usul Prabowo memiliki lahan ratusan ribu hektare.
Ketika Jusuf Kalla Turun Gunung di Pilpres 2024, Dukung Anies hingga Ungkap Fakta Lahan Prabowo
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya turun gunung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Politikus yang akrab disapa JK itu bahkan telah memutuskan arah dukungannya kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres).
Pada Selasa (19/12/2023) malam, bertempat di Islamic Centre IMMIM Makassar, JK mengarahkan dukungannya kepada Capres Cawapres nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Berbagai alasan yang melatarbelakangi pilihannya itu, diungkapkan JK. Pertama, JK mengaku sebagai mentor politik Anies.
JK mengaku mengajarkan politik kepada Anies Baswedan. Dia menyebut dahulu sering makan siang bersama di Universitas Paramadina.
"Boleh dibilang saya mengajarkan politik kepada Anies. Dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang bersama-sama," kata JK.
Kedua, JK memandang Anies yang paling mengerti persoalan yang sedang dihadapi masyarakat maupun bangsa.
"Saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan," lanjut dia.
Ketiga, JK mengaku mencari sosok presiden yang harus mengerti perekonomian dunia.
"Tidak mudah mencari seorang presiden. Kalau presiden tidak tangguh akan sulit, dunia akan sulit. Ekonomi dunia juga lagi sulit, perang di Ukraina, perang dagang antara China dan Amerika," bebernya.
Blak-blakan Bicara Lahan Milik Prabowo
Pembicaraan mengenai lahan Capres nomor dua Prabowo Subianto menjadi ramai, usai Anies menyinggung dalam debat ketiga beberapa waktu lalu.
Merespons persoalan itu, JK menceritakan awal mula kepemilikan ratusan ribu hektare lahan Prabowo tersebut.
JK mengungkapkan, lahan itu dikuasai Prabowo sejak 2004 saat JK baru menjabat Wakil Presiden.
JK mengatakan, Prabowo datang ke kantor Wapres untuk menyampaikan keinginan mengakuisisi PT Kiani Kertas di Kalimantan.
Perusahaan yang bakal diambil alih itu bergerak di bidang industri kertas.
"Waktu awal saya wakil presiden SBY-JK, tahun saya yang pertama. Kira-kira 10 hari setelah saya menjabat, itu datang pak prabowo menemui saya di kantor itu saya sudah kenal lama baik lah," kata JK, Rabu (10/1).
"Nah saya bilang, 'Silakan duduk pak jenderal ada apa ini?'. Dia bilang ingin melanjutkan bisnis ingin membeli PT Kiani kertas, di Kalimantan itu, milik daripada Bob Hasan yang macet di bank,"
sambung JK.
Saat itu, JK meminta kepada Dirut Bank Mandiri Agus Mako Hardoyo agar lahan tersebut dijual ke Prabowo sebagai pengusaha nasional daripada ke pengusaha asal Singapura dengan harga USD150 juta.
Harga itu disetujui Prabowo. Dengan syarat dari Mandiri agar dibeli secara cash tanpa restrukturisasi.
Singkat cerita Prabowo pun berhasil membeli lahan milik dari PT Kiani Kertas dengan lahan industri yang luas.
"Rupanya, karena pabrik kertas punya lahan luas untuk hutan industri. Jadi untuk menanam pohon untuk pabrik kertas. Nah luasnya itu ada di Penajam situ, kurang lebih 200 ribu, jadi haknya untuk HGI untuk pengelolaan, seperti HGU saya tidak tahu (bentuk izinnya) tapi biasanya untuk pengelolaan," ucap JK.
"Itu lah kenapa Pak Prabowo punya lahan. Jadi itu lahan itu bagian dari pabrik kertas yang saya minta ke Bank Mandiri dijual saja ke pengusaha nasional. Sayangnya sampai sekarang pabrik itu tidak berjalan, saya baca tidak berjalan," pungkas JK.