Ketua DPP PAN: Partai Oposisi Sangat Dihargai Sekarang
Merdeka.com - Ketua DPP PAN Ali Taher menilai, menjadi partai oposisi juga memiliki wibawa. Dia menyarankan, lebih baik PAN berada di luar pemerintah ketimbang bergabung dalam barisan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Saya kok rasa-rasanya parpol oposisi kan juga berwibawa, tidak masuk-masuk pemerintahan," ujar Ali Taher, Senin (29/7).
Oposisi itu, kata Ali, penting dalam rangka membangun demokrasi. Sebagai penyeimbang pemerintah untuk menjalankan tugas koreksi. Dia bilang, di negara maju menjadi oposisi juga berwibawa. Ali pun menyarankan PAN menjadi oposisi yang memberikan kontribusi tanpa maki-maki.
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
-
Siapa yang memimpin Barisan Muda PAN? Uya Kuya Pasha Ungu terpilih menjadi Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) periode 2021-2026.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
"Oposisi sangat berwibawa sekarang, dihargai tapi juga memberi kontribusi pada perubahan kehidupan politik yang berbudaya. Jangan ada politik maki-maki tidak usah, politik yang saling menghargai, yang ada intelektualnya," ujarnya.
Ali berharap, PAN pada akhirnya tidak bergabung dengan pemerintah. Dia menuturkan kerap memberikan saran kepada Ketua Umum Zulkifli Hasan supaya tetap di oposisi.
"Saya pribadi saya lebih senang oposisi, oposisi sama pentingnya dengan kekuasaan," ucapnya.
Hingga kini, PAN belum memutuskan sikap politik pasca jagoannya Prabowo-Sandi kalah di Pilpres 2019. Internal PAN pun terbelah, ada yang ingin oposisi, ada juga yang mendorong bergabung dengan pemerintah Jokowi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemungkinan tersebut muncul lantaran kedekatan Megawati dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaAlih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan merespons sikap Ganjar Pranowo yang akan oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPernyataan Ganjar itu ternyata juga sejalan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurrahman meyakini program-program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tetap berjalan meskipun PDIP menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, bisa saja saat berada di luar pemerintahan PDIP akan memberikan masukan yang bagus untuk penguasa.
Baca SelengkapnyaApabila nantinya Ganjar mengkritisi pemerintah secara perorangan atau pribadi maka kurang kuat.
Baca SelengkapnyaDahnil menyayangkan ada pihak menggunakan jabatan kepala daerah hanya untuk sekadar terlihat 'asal beda'.
Baca SelengkapnyaAnies kemudian menyindir ada sosok yang tidak tahan menjadi oposisi, dan memilih berpindah haluan
Baca SelengkapnyaKetua Umum PAN Zulkifli Hasan menjawab kabar Jokowi bergabung dengan PAN.
Baca SelengkapnyaJokowi tak menjelaskan apakah dirinya sudah menjadi kader PAN.
Baca SelengkapnyaDia juga tetap menjaga daya kritis meski mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya