Mantan Timses Anies di Pilpres 2024 Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK
Mantan Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan Sudirman Said menjadi salah satu peserta yang lolos seleksi administrasi Capim KPK
Mantan Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan Sudirman Said menjadi salah satu peserta calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lolos seleksi administrasi seleksi Capim KPK.
Total ada sebanyak 236 orang atau 71 persen dari 318 pendaftar Capim KPK yang dinyatakan lolos pada proses seleksi administrasi.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasinya atas banyaknya pendaftar yang mengikuti seleksi Capim KPK. Menurutnya hal itu menunjukkan masih banyaknya warga negara yang memiliki komitmen dan kepedulian dalam pemberantasan korupsi.
"Apresiasi setinggi-tingginya niat mereka untuk menyempurnakan kinerja KPK demi perbaikan ekonomi dan reputasi Indonesia di mata dunia. Ini adalah daftar warga negara yang menyatakan niat baiknya, untuk berbakti dalam usaha memperbaiki kehidupan bernegara," kata Sudirman dalam keterangan tertulis, diterima Rabu (24/7/2024).
Sudirman bilang, dalam setiap masa akan selalu ada ruang untuk membenahi KPK ke arah yang lebih baik. Dia menilai, inilah momentum bagi pemerintahan baru untuk melakukan perbaikan di bidang penanggulangan korupsi.
"Di setiap langkah dan tindakan selalu ada ruang untuk perbaikan. Para capim KPK yang nantinya terpilih akan menjadi mitra pemerintah dalam melakukan berbagai perbaikan," ucap Sudirman.
Lebih lanjut, Sudirman berharap agar langkah dan seleksi Capim KPK pada tahap berikutnya akan berjalan lancar, transparan, obyektif, serta berbasis meritokrasi. Sehingga, terbentuk tim atau pimpinan yang dapat membawa KPK lebih baik.
"Sehingga siapa pun yang terpilih (sebagai pimpinan KPK), mereka adalah putra-putri terbaik yang dibutuhkan negara untuk berkontribusi dalam mewujudkan janji kemerdekaan secepat-cepatnya," kata dia.
Dia berujar, pemberantasan korupsi juga merupakan salah satu upaya untuk mempercepat kemakmuran, mengatasi kemiskinan, kesenjangan, yang akhirnya dapat mewujudkan keadilan sosial.
"Ini menjadi tugas kita bersama, para penyelenggara negara dan warga negara keseluruhan," ujar Sudirman.