Manuver PAN Temui PDIP Disebut Cerminan Demokrasi Positif
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Jumat (2/5) siang. Pertemuan keduanya digelar di Kantor DPP PDIP.
Dosen Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin menilai, pertemuan Zulkifli Hasan dan Megawati sebagai langkah demokrasi yang positif. Pasalnya, PAN cenderung tidak memihak pihak manapun dalam bertarung di kancah perpolitikan Indonesia.
“Ya intinya menjalin sebuah komunikasi politik ingin sama-sama ingin membangun koalisi, itu bagus,” kata Ujang, Jumat (2/6).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang dibahas PPP dan partai pengusung Ganjar? Terlebih, nama-nama yang ada sudah mengerucut dan dibahas bersama partai politik pengusung Ganjar Pranowo.
-
Kenapa PPP melihat perkembangan koalisi lain? Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga melihat perkembangan dari koalisi lain sebelum menentukan sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang punya hak menentukan arah politik PDIP? Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
Menurutnya, pertemuan kedua partai besar tersebut guna membicarakan apakah terjadinya koalisi antara kedua belah pihak atau tidak. Apapun hasilnya, lanjut Ujang, langkah tersebut sudah mencerminkan demokrasi yang positif.
Ujang melihat kedua pemimpin partai itu sama-sama mengedepankan kepentingan negara. Itulah yang membuat pertemuan keduanya sangat positif karena memiliki tujuan yang sama.
“Saya sih melihatnya kalau itu dilakukan sama-sama mengedepankan kepentingan negara itu adalah hal yg bagus,” ujarnya.
Saat mengunjungi markas PDIP, Zulkifli Hasan tak sendiri. Dia didampingi Sekjen PAN Eddy Soeparno, Waketum PAN Viva Yoga, Waketum PAN Yandri Susanto, dan Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay.
“Ini silaturahmi memenuhi undangan dari DPP PDI-P," kata Eddy Soeparno.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com (mdk/tin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemungkinan tersebut muncul lantaran kedekatan Megawati dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaOSO mengaku banyak membahas masalah kebangsaan ketika berdiskusi dengan Megawati dan PDIP.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu dinilai PDI Perjuangan sesuai dengan kultur bangsa.
Baca SelengkapnyaHasto mengungkap PDIP telah melakukan pertemuan dengan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono dan Sandiaga Uno
Baca SelengkapnyaPDIP menilai munculnya wacana duet Sandi-AHY hanya dinamika politik
Baca SelengkapnyaJika dinilai membawa kemenangan dan kebaikan, PAN tentu akan ikut serta dalam memberikan dukungan.
Baca SelengkapnyaSaleh mengaku, jika partainya selalu percaya dengan Prabowo-Gibran untuk menjaga keseimbangan politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, meski beda pilihan koalisi, berbeda sosok yang diusung bukan berarti komunikasi tidak dilakukan.
Baca SelengkapnyaKoalisi PDIP-Demokrat diprediksi akan mengubah lanskap politik nasional
Baca SelengkapnyaDia belum bisa memastikan apakah komunikasi itu akan berujung pada kerja sama politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, sportivitas sangat penting dan harus dijunjung tinggi dalam kontestasi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan terbuka bekerja sama dengan Demokrat di Pemilu 2024 untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Baca Selengkapnya