Ma'ruf Amin: Jangan Siap Menang Tapi Enggak Siap Kalah
Merdeka.com - Cawapres 01 Ma'ruf Amin enggan mau menyebutnya wakil presiden meski menang versi quick count. Hal ini ditegaskannya saat menghadiri acara Silaturahmi Kebangsaan bersama kiai dan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di kantor PWNU Jawa Timur, Jalan Masjid Agung Surabaya, Minggu (28/4) sore.
"Walaupun menangnya itu baru di quick count, saya belum boleh disebut Wapres, baru siap-siap jadi Wapres, jadi siap-siap saja!" tegas Ma'ruf di hadapan kiai dan tokoh-tokoh NU Jawa Timur.
Namun dia tetap berharap agar hasil real count Komisi Pemiihan Umum (KPU) yang masih berproses tak berubah. Hasil real count KPU hingga kini pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin mengungguli lawannya Prabowo-Sandiaga.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang bisa berdoa untuk Pemilu? Doa pemilu menjadi sarana untuk memperkuat niat dan semangat kebersamaan dalam menjaga keutuhan serta kedamaian negeri tercinta.
-
Apa hasil Pilgub Jakarta yang diyakini kubu Pramono Anung? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
"Lebih cepat lebih bagus dari hasil quick count," kata dia.
Untu itu, Ma'ruf Amin meminta seluruh elemen pendukung, termasuk NU terus mengawal proses demokrasi yang baru saja dilasanakan ini. "Kita harus terus mengawal hasil ini," ucapnya.
Tak lupa mantan Rais Aam PBNU ini juga meminta kubu 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno untuk menerima hasil Pemilu yang diputuskan KPU nanti. Dia mengatakan, awalnya jika siap menang maka juga harus siap kalah.
"Jangan siap menang tapi enggak siap kalah, nah ini jangan sampai, karena bisa menimbulkan konflik, baik di kalangan horizontal maupun vertikal," tukasnya.
Pemilu Itu Mencari Pemimpin Bukan Perang Hidup dan Mati
Pemilu untuk mencari pemimpin terbaik dari yang paling baik, bukan perang. Apalagi diibaratkan seperti perang Badar hingga dipertahankan mati-matian.
Penegasan ini disampaikan Cawapres 01 KH Ma’ruf Amin di acara Silaturahmi Kebangsaan yang digelar PWNU Jawa Timur, Minggu (28/4) sore.
"Pilpres itu mencari pemimpin yang terbaik, sehingga perbedaan itu tidak boleh ada," ucap Kiai Ma'ruf.
Menurutnya, jangankan perbedaan pilihan politik, perbedaan agamapun ada toleransinya: Lakum Dii Nukum Waa Liyadiin (Bagimu agamamu bagiku agamaku). Pun begitu dengan Pilpres maupun Pileg, harus saling menghormati perbedaan.
"Tapi ada yang menganggap ini seperti hidup mati, sehingga, sepertinya Pilpres itu menjadi pilihan mati hidup, sehingga mati-matian harus menang," katanya mengingatkan.
Untuk itu, Ma'ruf Amin, menjadi tugas berat bagi pemerintah dan NU untuk kembali menyatukan perbedaan menjadi satu kesatuan utuh usai Pemilu. "Nah, ini merupakan upaya-upaya yang cukup keras, cukup serius," ujar dia.
"Mudah-mudahan bisa kita lakukan, sekarang sudah didengungkan rekonsiliasi nasional, menyatukan kembali," sambungnya.
Tegas berat lainnya adalah meminmalisir meminimalisir tumbuh-kembangnya kelompok-kelompok radikal yang mulai menjadikan politik sebagai alat perujuangan. "Kita berharap politik identitas semakin mengeras. Kelompok-kelompok radikal sekarang sudah tidak ada di bawah, tapi sudah masuk ke ranah poitik," tukasnya.
Kehadiran-kehadiran kelompok-kelompok intoleran, menurutnya, menjadi tantangan terberat pemerintah, termasuk Nahdiyin untuk memperjuangkan keragaman di Indonesia. Karena, menurutnya, banyak negara-negara hancur karena kelompok-kelompok radikal, seperti yang terjadi di kawasan Timur Tengah.
"Jadi (kelompok radikal) menggunakan politik sebagai kendaraan untuk memperjuangkan aspirasinya. Ini kita lihat bahwa sekarang, ke depan kita akan menghadapi dunia perpolitikan yang juga diwarnai oleh identitas," tukas Ma'ruf Amin.
Untuk itu, Ma'ruf Amin menegaskan, NU harus bisa menyatukan keberagaman dan perbedaan dengan penguatan dan konsolidasi yang terus-menerus. "Mengawal NKRI tidak hanya dengan da'wah tapi juga dengan politik, kalau politik itu dikuasai kelompok-kelompok yang tidak moderat, itu akan bahaya," katanya.
"Terjadinya konflik-konflik sebagaimana terjadi di Afghanistan, Yaman, Syiria, semua negara-negara pernah mengalami pergolakan. Oleh karena itu, NU sebagai oraganisasi Islam terbesar di Indonesia punya tanggung jawab besar," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengaku akan menghormati keputusan dan kehendak rakyat di Pilpres nanti.
Baca SelengkapnyaJelang pengumuman penetapan pemenang Pemilu, paslon Ganjar-Mahfud buka puasa bersama relawan
Baca SelengkapnyaNU dan Muhammadiyah berharap rakyat bisa menerima apapun hasilnya
Baca Selengkapnya"karena dengan diberi mandat sesungguhnya berarti tanggung jawab masa depan bangsa Indonesia sekarang terletak di pundak kami," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaOptimis Menang, TKN Yakin Prabowo-Gibran akan Rangkul Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaUtut mengatakan, tiap siklus Pemilu pasti bakal ada yang kalah.
Baca SelengkapnyaGus Fahrur mengimbau masyarakat di Indonesia agar tetap tenang menikmati masa pencoblosan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"Sekarang kalau doa amin-nya dilanjutkan, Amin ya rabbal alamin karena kalau amin-nya mandek ditafsirkan yang bukan-bukan nanti," ucap Nusron.
Baca SelengkapnyaSahroni mengklaim, NasDem, PKB, dan PKS masih solid di Koalisi AMIN.
Baca SelengkapnyaPBNU menginstruksikan agar mendukung pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaPrabowo juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukungnya memenangkan kontestasi pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo-Gibran di lembaga survei selalu unggul
Baca Selengkapnya