Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ma'ruf Amin Sebut Masyarakat Pasundan Akan Malu Jika Jokowi Kalah di Jabar

Ma'ruf Amin Sebut Masyarakat Pasundan Akan Malu Jika Jokowi Kalah di Jabar Maruf Amin terima kunjungan Veve Zulfikar. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pasangan calon nomor 01 harus bisa menang di Jawa Barat. Jika tidak, menurutnya, masyarakat Pasundan akan malu.

Hal ini diungkapkannya mengingat dirinya adalah masyarakat yang mempunyai darah Pasundan. Karenanya, masyarakat harus mendukung semaksimal mungkin.

"Kalau saya dan Pak Jokowi tidak menang di Jawa Barat, ini menjadi orang Jawa Barat, orang Pasundan, malu semua. Saya kira itu. Orang Pasundannya sendiri jadi Wakil Presiden, orang Jawa Barat dijadikan wakil presiden, kok malah di Jawa Barat kalah," katanya saat memberikan kata sambutan di acara silahturahmi dengan para tokoh masyarakat sunda di Hotel Horizon, Bandung, Sabtu (19/1).

Dia menjelaskan, bisa jadi ke depan membuat masyarakat Jabar tidak dipercaya lagi sebagai Wakil Presiden. Sehingga semakin kecil kemungkinan kepercayaan untuk menjadikan orang Jawa Barat menjadi Presiden.

"Tapi kalau kita bisa memenangkan Pilpres ini, maka orang percaya kepada Jawa Barat dan Pasundan ditampilkan tokohnya memenangkan Pilpres, nanti Pilpres yang akan datang, tidak hanya menjadi wakil presiden tapi akan dijadikan Presiden. Karena itu kepercayaan, trust," ungkapnya.

Karenanya, Ma'ruf menilai, Pilpres kali ini adalah ujian masyarakat Pasundan untuk bisa meraih kepercayaan warga Indonesia. Bahwa bisa memberikan kontribusi yang baik bagi negaranya.

"Mudah-mudahan masyarakat Indonesia tidak akan kecewa dengan masyarakat Jawa Barat karena tampil, mampu bisa memenangkan Pilpres dan diberikan tanggungjawab saya memberikan kontribusi yang memaksimal membawa Indonesia yang berkeadilan, Indonesia yang seperti dinginkan oleh sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Menurut Ketua MUI ini, sudah lama Pasundan tidak punya tokoh menjadi pimpinan nasional.

"Sejak Pak Umar Wirahadikusumah menjadi wakil presiden sesudah itu tidak ada lagi orang Jawa Barat yang menjadi Wakil Presiden. Makanya orang mengatakan, Orang Sunda ini asa aya tapi tak aya. Asa tak aya tapi aya. Artinya kita ada tapi sepertinya tidak ada, kalau dia ada seperti tidak ada. Karena memang belum bisa muncul sebagai pimpinan nasional," jelasnya.

Karena itu, dirinya hadir sekarang untuk mengangkat lagi masyarakat Pasundan di kancah nasional. "Kalau dulu Pak Umar Wirahadikusumah orang Sunda yang jenderal. Kalau saya orang Sunda yang Kiai," pungkasnya.

Reporter: Putu Merta PutraSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Ekspresi Jokowi Curhat Disebut Pak Lurah, Plonga-plongo, hingga Firaun di Sidang Tahunan MPR
FOTO: Ekspresi Jokowi Curhat Disebut Pak Lurah, Plonga-plongo, hingga Firaun di Sidang Tahunan MPR

Jokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Maaf, PKB Beberkan Sederet Janji yang Belum Ditepati selama jadi Presiden
Jokowi Minta Maaf, PKB Beberkan Sederet Janji yang Belum Ditepati selama jadi Presiden

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai permintaan maaf Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya wajar saja

Baca Selengkapnya
Pamit Jelang Purnatugas, Ma’ruf Amin Berharap Semoga Ada Putra Banten Menjadi Presiden
Pamit Jelang Purnatugas, Ma’ruf Amin Berharap Semoga Ada Putra Banten Menjadi Presiden

Ma'ruf Amin juga memohon maaf atas hal-hal yang belum dapat dikerjakannya selama menjabat sebagai wapres.

Baca Selengkapnya
Ma'ruf Amin Gantikan Jokowi di Kursi Presiden Jika Pemakzulan Terjadi
Ma'ruf Amin Gantikan Jokowi di Kursi Presiden Jika Pemakzulan Terjadi

Ada sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.

Baca Selengkapnya
Kecewa dengan Gibran, Relawan Ganjar-Mahfud Copot Baju 'Jokowi'
Kecewa dengan Gibran, Relawan Ganjar-Mahfud Copot Baju 'Jokowi'

Ketua Relawan Rumah Jokowi Jatim Heru Purnomo mengganti nama relawan rumah Jokowi menjadi rumah For Ganjar.

Baca Selengkapnya
TKN Jawab Guntur Soekarnoputra: Kalau Prabowo-Gibran Menang Bu Mega Diajak Rekonsiliasi, Tak Diapa-apain
TKN Jawab Guntur Soekarnoputra: Kalau Prabowo-Gibran Menang Bu Mega Diajak Rekonsiliasi, Tak Diapa-apain

Nusron menyatakan, jika Prabowo-Gibran menang, maka semua tokoh berseberangan bakal diajak rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya
Ketum MUI Minta Maaf Balik ke Jokowi: Kami Sudah Bikin Repot, Kadang Suuzan
Ketum MUI Minta Maaf Balik ke Jokowi: Kami Sudah Bikin Repot, Kadang Suuzan

Ketum MUI menyampaikan terima kasih kepada Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin atas kontribusi yang diberikan untuk negara.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Merosot, PPP Tetap Yakin Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran
Elektabilitas Merosot, PPP Tetap Yakin Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono tetap yakin Ganjar Pranowo-Mahfud Md menang satu putaran meskipun saat ini elektabilitas mereka merosot.

Baca Selengkapnya
MPR Yakin Masyarakat Memaafkan Jokowi, Tapi Perlu Ungkap Janji yang Sudah Ditepati dan Belum
MPR Yakin Masyarakat Memaafkan Jokowi, Tapi Perlu Ungkap Janji yang Sudah Ditepati dan Belum

MPR Yakin Masyarakat Memaafkan Jokowi, Tapi Perlu Ungkap Janji yang Sudah Ditepati dan Belum

Baca Selengkapnya
Populi Center Bongkar Alasan Survei Ganjar-Mahfud Turun Jadi 21,7 Persen jelang Debat Perdana
Populi Center Bongkar Alasan Survei Ganjar-Mahfud Turun Jadi 21,7 Persen jelang Debat Perdana

Elektabilitas Ganjar-Mahfud dari 23 persen pada November 2023 menjadi 21,7 persen pada Desember 2023

Baca Selengkapnya
Ditanya Suara PDIP usai Gibran Dampingi Prabowo, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Kecil, Jateng Kandang Banteng
Ditanya Suara PDIP usai Gibran Dampingi Prabowo, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Kecil, Jateng Kandang Banteng

Bahwa ada beberapa daerah yang kiranya bukan basis PDIP yakni Rembang dan Pekalongan.

Baca Selengkapnya
Jelang Akhir Masa Jabatan, Ridwan Kamil Minta Maaf pada Rakyat Jabar
Jelang Akhir Masa Jabatan, Ridwan Kamil Minta Maaf pada Rakyat Jabar

DPRD Jawa Barat segera mengirimkan berkas pemberhentian Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat kepada Kemendagri.

Baca Selengkapnya