Masuk Kabinet Jokowi, Aji Mumpung Gerindra Untuk Pemilu 2024?
Merdeka.com - Partai Gerindra santer disebut bakal masuk dalam lingkaran kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin. Isu ini berhembus makin kencang. Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun sudah menerima undangan dari Istana untuk bertemu Presiden Jokowi.
Spekulasi bermunculan. Bergabungnya Gerindra dalam kabinet sebagai strategi untuk Pemilu 2024. Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria langsung membantah. Menurutnya, ini bukan untuk kepentingan partai, melainkan untuk kepentingan negara.
"Tidak ada aji mumpung. Pak Prabowo selalu menyampaikan di banyak kesempatan sejak dulu hingga hari ini beliau konsisten istiqomah selalu berpikir berbuat, bertindak dan memutuskan untuk kepentingan yang lebih besar kepentingan bangsa negara dan kepentingan rakyat. Tidak pernah mengedepankan kepentingan partai, atau kepentingan golongan atau kepentingan pribadi" ujar Riza Patria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10).
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Bagaimana tanggapan Gerindra soal poster Kabinet Prabowo-Gibran? 'Saya menanggapi poster ini kreatif, orang ngarangnya kreatif. Yang begini-begini ini pasti belum di ini ya,' ungkapnya saat di wawancara, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Gerindra mengambil keputusan dalam Rapimnas? 'Rapat Pimpinan Nasional adalah forum pengambilan keputusan tertinggi di bawah Kongres, diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat atas persetujuan Ketua Dewan Pembina, Pak Prabowo,' ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
-
Gerindra muncul karena alasan apa? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Siapa yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran? Otto tidak menjelaskan mengenai posisinya dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang. 'Tanya saja kepada Pak Presiden,' ujar Otto.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Menurutnya, segala kebijakan dan keputusan yang diambil Prabowo selalu mencerminkan sosoknya yang demokratis dan negarawan. Sebagai orang yang memahami konstitusi, Prabowo tidak mencari keuntungan partai di atas kepentingan nasional. Karena itu Partai Gerindra menyerahkan sepenuhnya pada keputusan Presiden.
"Sebagaimana disampaikan Pak Prabowo siap membantu pemerintahan, Pak Prabowo juga sudah menyampaikan siap membantu pemerintahan ke depan," tegasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra menyatakan, saat ini Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka belum membahas pembagian kursi menteri untuk kabinet mendatang.
Baca SelengkapnyaGerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaZulhas saat ditemui usai workshop dan Rakornas PAN mengatakan bahwa partainya berencana mengusung RK.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan Prabowo-Gibran akan memperhatikan para relawan ke Kabinet.
Baca SelengkapnyaKomunikasi dengan partai tersebut terus dilakukan dan mendekati titik temu.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra sudah memutuskan untuk mengusung Khofifah di Pilgub Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku tidak memakai fasilitas negara ketika melakukan kegiatan pribadi.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak mendukung wacana revisi Undang-Undang MD3 soal kursi Ketua DPR.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat menyampaikan pantun yang justru untuk menggoda Demokrat.
Baca Selengkapnya