Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Membaca agenda tersembunyi Setya Novanto capreskan Jokowi di 2019

Membaca agenda tersembunyi Setya Novanto capreskan Jokowi di 2019 setya novanto. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) semakin gencar menyampaikan partainya akan mencapreskan Jokowi pada Pilpres 2019. Terakhir, saat pelantikan pengurus DPD II Partai Golkar Makassar, 26 Maret lalu, Setnov kembali menegaskan Golkar calonkan Jokowi di Pilpres 2019.

Rupanya, niat Golkar dan Setnov mencalonkan Jokowi dinilai punya agenda tersembunyi. Muncul kecurigaan, Setnov ingin berlindung di balik Jokowi dari kasus korupsi e-KTP yang membelitnya saat ini.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi mengatakan, semakin gencarnya pencapresan Jokowi yang dilakukan Setnov, menimbulkan pertanyaan publik, apakah ini ada kaitannya dengan nama Ketum Golkar itu yang masuk dalam pusaran kasus korupsi e-KTP.

"Setnov dan Golkar pasti memiliki hidden agenda untuk mendukung Jokowi sedini mungkin. Dalam politik tidak ada makan siang yang gratis, tetapi pasti sarat dengan berbagai kepentingan. Apakah dalam bentuk perlindungan hukum? Itu yang nanti bisa terbukti atau tidak di akhir muara persidangan kasus rasuah e-KTP," kata Ari di Jakarta, Selasa (28/3).

Ari mengatakan, setelah sebelumnya nama Setnov 'lolos' dari kasus 'Papa Minta Saham’, kini di kasus e-KTP nama Ketua DPR itu juga kembali terlilit. Khususnya dalam pengaturan mulusnya usulan program e-KTP di DPR.

"Kepiawaian Setnov di panggung politik sudah teruji ketika dia lolos dari jeratan kasus 'Papa Minta Saham' dan sepertinya keliahaian Setnov masih akan terlihat di kasus e-KTP," tandas Ari.

Lebih jauh dari itu, Ari menilai, munculnya kembali nama Setnov dalam pusaran kasus korupsi, menunjukkan rentannya relasi politisi dengan penyelewengan kekuasaan.

Nama Setya Novanto setidaknya disebut 22 kali dalam dakwaan KPK terkait kasus korupsi e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun. Novanto diyakini sebagai pihak yang mengatur dan meloloskan anggaran fantastis e-KTP senilai Rp 5,9 triliun.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov

Moeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.

Baca Selengkapnya
FOTO: TKN Prabowo-Gibran Blak-Blakan Bicara Temuan Beberapa Skenario Hitam Pilpres 2024
FOTO: TKN Prabowo-Gibran Blak-Blakan Bicara Temuan Beberapa Skenario Hitam Pilpres 2024

TKN Prabowo-Gibran memaparkan temuan beberapa skenario hitam.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Cawe-Cawe Sodorkan Nama Kaesang untuk Pilkada Jakarta 2024, NasDem: Terlalu Konspiratif
Jokowi Dituding Cawe-Cawe Sodorkan Nama Kaesang untuk Pilkada Jakarta 2024, NasDem: Terlalu Konspiratif

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dituding cawe-cawe lantaran menyodorkan nama putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk diusung pada Pilkada Jakarta 2024

Baca Selengkapnya
Jokowi Tanggapi Pengakuan Agus Rahardjo soal Kasus e-KTP Setnov: Untuk Apa Diramaikan Itu?
Jokowi Tanggapi Pengakuan Agus Rahardjo soal Kasus e-KTP Setnov: Untuk Apa Diramaikan Itu?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang diminta di untuk memberhentikan kasus e-KTP.

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Pengakuan Agus Rahardjo Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi e-KTP
Istana Jawab Pengakuan Agus Rahardjo Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi e-KTP

Agus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tudingan Tim Anies di MK, Sebut Jokowi Kerahkan BIN Menangkan Prabowo-Gibran di Pilpres
VIDEO: Tudingan Tim Anies di MK, Sebut Jokowi Kerahkan BIN Menangkan Prabowo-Gibran di Pilpres

Bambang Widjojanto mengatakan, Presiden Jokowi mengerahkan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mencari tahu data terkait partai politik

Baca Selengkapnya
DPR Diminta Tegas Sikapi Kabar Jokowi  Minta Setop Kasus e-KTP Libatkan Setya Novanto
DPR Diminta Tegas Sikapi Kabar Jokowi Minta Setop Kasus e-KTP Libatkan Setya Novanto

Hamdan mengatakan, DPR seharusnya gunakan hak konstitusional menanyakan ini kepada Presiden atau gunakan hak angket.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Jokowi Namanya Disebut dalam Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di Sidang MK
VIDEO: Respons Jokowi Namanya Disebut dalam Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di Sidang MK

Presiden Joko Widodo merespons soal namanya yang berkali-kali disebut dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK)

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Hasto Sebut Sosok Jokowi Hendak Ambil Alih PDIP, Begini Bantahan Istana
Blak-blakan Hasto Sebut Sosok Jokowi Hendak Ambil Alih PDIP, Begini Bantahan Istana

Tuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Dito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar
Dito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar

Dia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024

Eros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.

Baca Selengkapnya
Istana Tak Ambil Langkah Hukum Terkait Pernyataan Agus Rahardjo Soal Jokowi Intervensi Kasus e-KTP
Istana Tak Ambil Langkah Hukum Terkait Pernyataan Agus Rahardjo Soal Jokowi Intervensi Kasus e-KTP

Menurut Koordinator Stafus Presiden Ari Dwipayana, Presiden Jokowi sudah menjelaskan kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua DPR Setya Novanto.

Baca Selengkapnya