Membedah Bursa Pilgub Jateng: Ada Politikus, Artis hingga Jenderal Polri
Bursa pemilihan gubernur Jawa Tengah mulai panas. Sejumlah nama mulai bermunculan.
Membedah Bursa Pilgub Jateng: Ada Politikus, Artis hingga Jenderal Polri
Bursa pemilihan gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) mulai panas. Sejumlah nama bermunculan sebagai kandidat.
Nama-nama tersebut berasal dari berbagai latar belakang, ada politikus, artis hingga jenderal Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Berikut ulasan merdeka.com
Sudaryono
Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Sudaryono mendapat dukungan internal untuk maju di Pilgub Jateng.
Dukungan berasal dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani dan DPD Gerindra Jateng.
"Melihat peta politik nasional dan hasil Pilpres, kemenangan Prabowo-Gibran membuat kader di daerah semangat. Jadi Mas Dar kami siapkan untuk maju di Pilgub Jateng 2024," kata Sekretaris DPD Gerindra Jateng, Heri Pudyatmoko beberapa waktu lalu.
Dalam perkembangannya, Sudaryono secara terbuka menunjukkan niatnya maju di Pilgub Jateng. Dia bahkan meminta doa masyarakat agar terpilih dalam Pilkada mendatang.
"Saya ini anaknya Prabowo dan bolone mase (Gibran Rakabuming Raka). Anakke Prabowo karena saya Ketua Gerindra Jateng dan bolone mase, karena kami mendukung dan ikut memenangkan mas Gibran," ungkapnya.
Gus Yusuf
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan mendorong KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf, untuk bertarung di Pilgub Jateng.
"Iya, Gus Yusuf Khudori kita dorong untuk maju menjadi Calon Gubernur Jawa Tengah, tinggal cari siapa wakilnya, partai koalisinya, cara memenangkannya, masih banyak tahapannya," kata Wakil Ketua PKB Jazilul Fawaid.
Dia menegaskan, dengan sudah menjadi kader, Ketua DPW PKB Jawa Tengah itu secara otomatis sudah mendapatkan mandat dari partainya.
"Gus Yusuf kan kader ya, dari dulu sudah dapat mandat. Namanya kader, tinggal tertulisnya yang belum. Karena itu ada prosedurnya," pungkasnya.
Hendi
Nama mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendi juga santer dikabarkan dalam bursa Pilgub Jateng.
Dalam survei Top Of Mind Gubernur Jawa Tengah oleh Indeks Data Nasional, Hendrar Prihadi (Hendi) berada di peringkat pertama dengan tingkat elektabilitas 17,8 persen.
Hendi yang selama ini masih bungkam dalam merespons kontestasi Pilgub Jateng 2024, jauh meninggalkan nama-nama lain yang sudah giat melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Rinto Subekti
Nama selanjutnya adalah Ketua DPD Demokrat Jateng Rinto Subekti.
Bahkan muncul isu Rinto akan diduetkan dengan Gus Yusuf.
Hal ini santer beredar setelah DPW PKB Jawa Tengah sepakat menjalin koalisi dengan Demokrat menjelang kontestasi Pilgub maupun Pilkada Kabupaten Kota.
"Yang pasti masih dinamis. Tapi silaturahmi ini menjadi langkah maju, meski tentu harus terus berkomunikasi dengan parpol lain," kata Gus Yusuf menjawab isu tersebut.
Sementara itu, Rinto Subekti mengatakan silaturahmi dengan PKB merupakan bagian dari upaya membangun Jateng ke arah yang lebih baik.
"Di Pilgub kita ingin ada kerja sama dengan PKB. Namun di tingkatan daerah, ada kearifan lokal sendiri. Sehingga mungkin ada juga yang kerja sama, namun adapula yang saling berkompetisi," tandasnya.
Raffi Ahmad
Bursa kandidat Pilgub Jateng juga diramaikan oleh munculnya nama Raffi Ahmad.
Nama artis papan atas ini muncul setelah fotonya bersama Bupati Kendal Dico Ganinduto beredar.
Merespons kabar ini, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka kemungkinan partainya mendukung Dico dan Raffi Ahmad.
Dia mengatakan dukungan akan diberikan apabila hasil survei Dico dan Raffi Ahmad meraih suara tinggi.
"Tergantung hasil surveinya. Kalau hasil bagus bakalan terus. Kalau hasil enggak bagus tarik lagi," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/5).
Ahmad Luthfi
DPD Golkar Jateng membuka peluang mengusung Irjen Pol Ahmad Luthfi sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Tengah 2024.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng Juliyatmono mengatakan, sudah menginventarisasi beberapa nama yang berpotensi dijagokan.
"Semua masih kami inventarisasi, kandidat-kandidat yang memungkinkan untuk menang, termasuk nama Pak Kapolda. Kan semua ingin menang," katanya.
Merespons kabar ini, Jenderal bintang dua ini mengaku ingin menjadi lurah setelah pensiun dari anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
"Pengin dadi lurah, cukup nggih (ingin menjadi lurah, cukup ya)," kata Kapolda.