Menang hitung cepat, Joko ucapkan terima kasih pada warga Wonogiri
Merdeka.com - Calon Bupati Wonogiri Joko Sutopo, yang diprediksi menang oleh hasil hitung cepat, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas partisipasinya dalam pemungutan suara pilkada serentak hari ini. Terlebih, pencoblosan juga berlangsung tertib dan aman.
“Atas hasil hitung cepat itu, kami berterimakasih kepada pemilih yang memberikan kepercayaannya pada pasangan nomor urut dua,” ujar Joko Sutopo yang akrab disapa Mas Jekek, Rabu (9/12).
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan Pandawa Research, Joko Sutopo dan Edy Santosa, yang diusung PDIP, Partai Golkar, PKB dan Nasdem, unggul dengan 53,79 persen suara. Sementara pasangan Hamid Noor Yasin dan Wawan Setya Nugraham, yang diusung PKS, Gerindra, PAN dan Demokrat, memperoleh dukungan 46,21 persen suara.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
“Kami berharap hasil hitung cepat ini tidak berubah dengan hasil real count. Kami akan mengikuti tahapan penghitungan yang dilakukan KPUD,” ucap Joko yang dengan Edy selama masa kampanye disebut pasangan JOSS.
Joko memohon doa kepada masyarakat Wonogiri agar bisa mengemban amanah apabila nanti ditetapkan secara resmi sebagai pemenang pilkada. "Kami akan berusaha mewujudkan visi misi membangun Wonogiri dengan spirit gotong royong,” tambah Joko.
Joko mengatakan kemenangan di Wonogiri karena dukungan solid dan dilandasi semangat gotong royong seluruh elemen.
“Kami berterimakasih kepada seluruh kader dan simpatisan PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, para relawan dan khususnya dukungan penuh senior saya Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Mas Bambang Pacul,” papar Joko.
Joko memaparkan, selama proses pilkada, timnya berjuang sesuai dengan strategi yang disepakati, sehingga serangan kampanye negatif pun bisa diredam dengan baik.
Joko yang lahir di Wonogiri pada 24 Januari 1974 dikenal sebagai ‘preman’ namun dalam konotasi yang positif. Dia dikenal sebagai figur yang setia kawan, sederhana dan berjiwa sosial tinggi. Bahkan dalam berbagai kesempatan bertemu masyarakat, Joko Sutopo bangga memperkenalkan dirinya anak seorang tukang jamu.
Direktur Eksekutif Pandawa Research Eka Kusmayadi menganalisis, kemenangan yang diperoleh Joko dan Edy dalam Pilkada Wonogiri karena figur keduanya yang populer dan dukungan kuat dari partai pendukung, tim sukses dan relawan yang solid.
“Faktor keunggulan pasangan Joko dan Edy dinilai karena figurnya lebih merakyat dan masyarakat Wonogiri berharap pasangan yang terpilih adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat,” ucap Eka.
Eka mengatakan, lembaganya juga memperkirakan partisipasi pemilih dalam Pilkada Wonogiri kali ini sebesar 66,51 persen.
"Keunggulan pasangan Joko dan Edy di Pilkada Wonogori sudah diperkirakan berdasarkan survei yang dilakukan Pandawa Research sebelum pilkada berlangsung," ujar Eka.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kotak kosong memenangkan suara di sejumlah TPS Pilkada Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei nyaris merampungkan hasil hitung cepatnya, quick count di Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPecinta Jokowi di NTT melihat bahwa penerus program kerja Jokowi itu ada pada pasangan Prabowo - Gibran.
Baca SelengkapnyaWarga yang tidak menggunakan hak pilih di TPS tersebut pada pilkada kali ini ada lebih dari 100 orang.
Baca SelengkapnyaDi lokasi, Prabowo-Gibran mendapatkan sebanyak 144 suara.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada 6 daerah yang menjadi atensi Prabowo Subianto dan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, Jokowi sengaja menggunakan cara kotor, seperti membagikan bansos untuk mendapat suara
Baca SelengkapnyaJokowi tidak memberi arahan khusus kepada pasangan nomor urut 02 itu.
Baca SelengkapnyaDari hasil perhitungan sementara, Dedi Mulyadi-Erwan unggul 295 suara.
Baca SelengkapnyaQuick count atau hitung cepat Pilkada Jabar versi lembaga survei Indikator menunjukkan perolehan suara Syaikhu tertinggal dari Dedi Mulyadi.
Baca SelengkapnyaRudy Susmanto memperoleh 1.559.328 suara. Sedangkan, paslon Bayu Syahjohan memperoleh 599.453 suara.
Baca Selengkapnya