Menanti titah SBY merapat ke Megawati atau Prabowo
Merdeka.com - Partai pendukung Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni di Pilgub DKI 2017 kini tengah menjadi rebutan. Ya, suara Agus-Sylvi sangat menentukan kemenangan dalam pertarungan antara Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga di putaran kedua.
Hingga kini, Partai Demokrat, PKB, PPP dan PAN yang mendukung Agus-Sylvi belum memutus pilihannya akan bergabung ke poros Ahok-Djarot atau poros Anies-Sandiaga setelah tumbang di putaran pertama. Penentuan koalisi ini, sudah pasti diputuskan oleh para petinggi partai. Paling dinanti adalah titah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sejarah menyebutkan, ada hubungan yang kurang baik antara SBY dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai partai utama pengusung Ahok-Djarot. Bahkan, semenjak dilengserkan SBY di Pilpres 2004, Megawati tak pernah berkunjung ke Istana. Terlebih, keduanya tak pernah tampak menggelar pertemuan.
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,“ kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Siapa yang ingin menghalangi Prabowo bertemu Megawati? Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel mengungkapkan ada sosok di internal PDIP yang berupaya menghalangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sosok di internal PDIP itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
-
Kenapa Prabowo dan Megawati saling menghormati? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati.
-
Kenapa SBY bisa membantu Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. 'Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama.'
Hubungan Ketua umum Gerindra Prabowo Subianto yang mengusung Anies-Sandi bisa dibilang lebih cair dengan SBY. Prabowo sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan SBY. Baik di Cikeas, kediaman SBY jelang Pilgub DKI 2017. Prabowo juga pernah berkunjung ke Istana saat pencalonannya sebagai Presiden di Pilpres 2014 lalu.
Penentuan koalisi partai di putaran kedua Pilgub DKI, sudah tentu tergantung tiga tokoh politik yakni Megawati, SBY dan Prabowo.
Hal ini pun sudah dilihat oleh PDIP. Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari berharap, SBY mau mendukung Ahok-Djarot di putaran kedua melawan Anies-Sandi.
"Semoga Pak SBY berkenan untuk mendukung Basuki-Djarot. Bagiku platform ideologi Demokrat sama yaitu nasionalis religius walau dalam taktik mungkin beda. Jadi tidak ada gangguan ideologis sebagai partai nasionalis kebangsaan untuk gabung dengan PDIP," kata Eva saat dihubungi merdeka.com, Kamis (16/2) lalu.
Golkar pun memandang perlu dukungan dari Partai Demokrat. Sayang, pihaknya belum berhasil menemui SBY untuk membicarakan dukungan.
"Ya kami ngobrol-ngobrol (dengan petinggi Demokrat), bicara-bicara setelah ini, lalu kemarin mengatakan, nanti saja dulu. Karena baru sehari kalah, perlu merenung, perlu kontemplasi. Yang pasti komunikasinya bukan dengan Pak SBY," kata Sekjen Golkar Idrus Marham.
Sementara itu, sejumlah relawan pendukung Agus-Sylvi telah menyatakan mengalihkan dukungannya kepada Anies-Sandi. Namun, koalisi Agus-Sylvi belum mau membicarakan hal tersebut. Demokrat pun tak melarang, jika ada relawan yang pilih dukung Anies-Sandi ketimbang Ahok-Djarot.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, partainya tengah melakukan penjajakan dengan empat partai pendukung Agus-Sylviana. Rencananya, Gerindra akan menggelar pertemuan dengan partai poros Cikeas dalam Minggu-Minggu ini.
"Pertemuan parpol pendukung paslon 1, ada rencana, ya rencananya begitu (pekan ini)," kata Dasco saat dihubungi, Jumat (17/2).
Gerindra tengah berupaya menarik dukungan dari partai Poros Cikeas agar memberikan dukungan kepada pasangan Anies-Sandiaga. Demi memuluskan niatnya, Gerindra mulai intensif melakukan komunikasi politik dengan keempat partai.
"Kita secara informal sudah ada partai yang menghubungi dan kita juga sudah menghubungi. Kalau komunikasi jalan terus," jelasnya.
Dari sisi Demokrat, Ketua tim pemenangan Agus-Sylvi, Nachrowi Ramli mengatakan, pihaknya akan melakukan komunikasi politik soal kemungkinan koalisi dengan partai pendukung Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. Politikus Demokrat ini menyampaikan, partainya akan bergabung ke salah satu kandidat, asalkan memiliki visi misi yang sejalan.
"Itu yang belum terbicarakan, kita masih akan melakukan komunikasi politik dulu, kan kalau kita berkoalisi dari salah satu dari dua pasang calon ini, itu kan juga harus lengkap. Yang penting visi misinya itu harus sejalan," kata Nachrowi di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (15/2).
PAN sendiri memberikan sinyal bakal merapat ke koalisi Anies-Sandi. Sejak awal, PAN menolak Ahok. Bahkan pendiri PAN, Amien Rais pernah mengancam akan melengserkan Zulkifli Hasan dari ketua umum jika mendukung Ahok.
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) tak menutup kemungkinan akan mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Pertimbangannya, PKB ingin kompak dengan partai-partai pendukung pemerintahan Joko Widodo yang merupakan partai pengusung Ahok dan Djarot.
"Ya semua kita pertimbangkan," kata Ketua DPP PKB Lukman Edy di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/2).
Sedangkan PPP, memberi sinyal bakal merapat ke kubu Ahok-Djarot. Terlebih, tidak ada kesepakatan koalisi Agus-Sylvi bersama-sama kembali dalam koalisi di putaran kedua.
"Koalisi bersama Demokrat, PPP, PKB, PAN hanya untuk mengusung Agus-Sylvi. Selanjutnya ya terserah masing-masing parpol," kata Wasekjen PPP Ahmad Baidowi. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPrediksi itu diperkuat karena kehadiran Presiden Jokowi dan ditambah dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan ada keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan SBY menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaMegawati tidak bisa menghadiri pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku jika komunikasi yang dilakukan dengan Partai Demokrat tidak menemukan jalan buntu (deadlock).
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca Selengkapnya