Mirip Kaesang, Politisi-Politisi ini Punya Karir Moncer di Partai dan Langsung Diberi Kursi Empuk
Baru dua hari mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) ia langsung memimpin partai yang berisi para milenial tersebut.
Baru dua hari kantongi KTA, Kaesang jabat Ketum PSI
Mirip Kaesang, Politisi-Politisi ini Punya Karir Moncer di Partai dan Langsung Diberi Kursi Empuk
Kaesang Pangarep telah menjadi buah bibir. Bagaimana tidak, anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah diangkat menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Karir politik Kaesang termasuk moncer. Baru dua hari mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) ia langsung memimpin partai yang berisi para milenial tersebut.
Saat menyampaikan pidato perdana, Kaesang mengaku masuk ke dunia politik karena ingin mengikuti jejak sang ayah.
"Kepada bapak, saya menyampaikan izin saya mau menempuh jalan saya Pak. Semoga gusti Allah memberkahi jalan yang saya pilih," kata Kaesang di Kopdarnas PSI di Djakarta Theater, Senin (25/9).
Kaesang pun menyadari ayahnya bukan manusia sempurna. Namun, Kaesang mengaku mengambil banyak pelajaran dari sosok Jokowi. Sang ayah tak pernah merasa lelah dalam mengurus rakyat. Justru, rakyat menjadi vitamin bagi Jokowi.
"Obat capeknya (pak Jokowi) adalah bersalaman dengan masyarakat. Vitamin lelahnya adalah senyum kebahagiaan masyarakat yang beliau temui. Susternya kata beliau memutuskan kebijakan yang tepat bagi masyarakat Indonesia," tutur Kaesang.
Menengok ke belakang, bukan hanya Kaesang Pangarep saja yang bernasib mujur di dunia politik. merdeka.com mencoba merangkumnya:
merdeka.com
Sandiaga Uno
Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga Uno, lahir di Riau pada tanggal 28 Juni 1969. Sebelum memasuki dunia politik, pria berusia 54 tahun ini dikenal sebagai seorang pengusaha sukses yang aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia dan Kamar Dagang Indonesia.
Sandiaga Uno memulai kiprah karir politiknya di Partai Gerindra sebagai juru bicara Prabowo.
Pada tahun 2015, ia secara resmi menjadi kader Gerindra dan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Karir politiknya di Partai Gerindra mencakup posisi sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022. Kemudian, pada pemilihan presiden tahun 2019, Sandiaga Uno maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi calon presiden Prabowo Subianto. Namun, pasangan Prabowo-Sandi belum berhasil memenangkan pemilihan saat itu.
AHY
Agus Harimurti Yudhoyono, atau dikenal sebagai AHY, banting setir ke dunia politik setelah 16 tahun berkarir sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI). AHY mengundurkan diri dari militer pada September 2016 dengan pangkat terakhir dan maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017, berpasangan dengan Sylviana Murni.
Saat itu, ia diusung oleh koalisi 4 partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN)
Pada tahun 2020, AHY terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat untuk periode 2020-2025, menggantikan sang ayah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keputusan itu diambil dalam Kongres ke-V Partai Demokrat, di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (14/3/2020).
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung mendapat posisi strategis usai diumumkan sebagai kader Partai Golongan Karya (Golkar), Rabu (18/1).
Ridwan Kamil mengumumkan bahwa dirinya mendapat posisi sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih sekaligus co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar.
Mantan Wali kota Bandung yang akrab disapa dengan Kang Emil ini mengaku tidak meminta jabatan itu kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
OSO
Karier politik politisi sekaligus pengusaha sukses Oesman Sapta Odang (OSO) mencakup berbagai posisi penting dalam pemerintahan Indonesia.
Ia pernah menjabat sebagai Anggota MPR Fraksi Utusan Daerah dari Kalimantan Barat pada periode 1999-2004 dan mendirikan Partai Persatuan Daerah (PPD) pada tanggal 18 November 2002 bersama sejumlah tokoh dari fraksi tersebut.
Adapun pada tahun 2016, OSO memutuskan untuk bermanuver dengan bergabung ke Partai Hanura. Ia pun langsung dipercaya untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Hanura, menggantikan Wiranto. Saat itu, Oesman juga masih menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dari tahun 2014 hingga 2019 dan terpilih sebagai Ketua DPD RI pada periode 2017-2019.