Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Novanto yakin Akom tak akan tabrak aturan untuk rehabilitasi namanya

Novanto yakin Akom tak akan tabrak aturan untuk rehabilitasi namanya Setya Novanto datang ke Istana. ©2016 Merdeka.com/Rizky Andwika

Merdeka.com - Mantan Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) berupaya merehabilitasi nama baiknya karena dianggap melanggar etika dewan setelah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menjatuhi sanksi sedang kepadanya atas 2 kasus yang menjeratnya. Putusan itu pula yang membuat Akom dilengserkan dari jabatannya sebagai Ketua DPR dan diisi kembali oleh Setya Novanto.

Menanggapi hal ini, Ketua DPR Setya Novanto meyakini Akom akan melakukan langkah yang tepat tanpa melanggar aturan yang ada di MKD.

"Saya yakin Pak Ade sangat mengerti apa-apa yang berkaitan dengan masalah aturan-aturan yang ada. Ade sudah bekerja secara baik, sudah melakukan langkah-langkah setelah saya lihat evaluasi, dalam 1 hari ini juga sudah melakukan hal yang terbaik untuk kepentingan DPR," kata Novanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/12).

Orang lain juga bertanya?

Novanto meminta Akom mempelajari berkas dan materi soal mekanisme rehabilitasi nama baiknya terlebih dahulu.

Sejak masa pembahasan pergantian Ketua DPR, Akom memang belum menampakkan diri lantaran harus berobat di Rumah Sakit Singapura. Novanto mengaku akan menemui Akom untuk menanyakan kondisinya.

"Dia masih berobat di Singapura tapi saya selaku ketua umum pasti melakukan itu," tegas dia.

Sedangkan Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad membantah jika sanksi yang diberikan kepada mantan Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) keliru. Dasco menegaskan putusan yang berujung pencopotan Akom merupakan keputusan para majelis dan anggota lain sesuai dengan hukum tata acara MKD.

"Soal kekeliruan dan tidak kekeliruan itu kan ada majelis yang sudah bersidang dan anggota Mahkamah. Kalau menurut kita tata beracara dan lain-lain kita lakukan sesuai aturan yang ada. Kita enggak mungkin melakukan di luar koridor tata beracara," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/12).

Dasco memastikan putusan sanksi yang diberikan kepada Akom tidak terkait dengan upaya Partai Golkar mengembalikan jabatan Ketua DPR kepada Setya Novanto. Menurutnya, aturan baku di MKD menyebutkan jika ada anggota DPR yang melanggar etika maka akan dipindahkan dari alat kelengkapan dewan yang dijabatnya.

"Satu lagi ya, masalah pergantian sebagai ketua DPR itu kan itu mekanisme yang dilakukan oleh fraksi sebenarnya. Kalau kita kan karena memang sudah baku ketentuannya mengenai sanksi ya kalau sanksi sedang dipindahkan dari AKD misalkan gitu ya makanya sekarang ditegaskan dalam sanksi kemarin karena sedang ya sudah tidak di situ," tegasnya.

Waketum Partai Gerindra ini menjelaskan surat pemberhentian Akom dan pengembalian Novanto menjadi Ketua DPR sudah lama disampaikan ke pimpinan DPR. Di waktu yang sama, MKD juga telah memproses dua kasus yang menjerat Akom.

"Sebenarnya enggak, karena surat dari fraksi Golkar kan sudah lama ke pimpinan DPR. Surat dari fraksi Golkar itu tanggal 22 November, kita kan proses saja terus. Kebetulan saja harinya sama itu," pungkasnya.

Sebelumnya, Akom mengaku tengah mempertimbangkan melakukan langkah-langkah untuk menyikapi putusan sanksi dari Mahkamah Kehormatan Dewan atas 2 kasus yang menjeratnya. Akom merasa perlu memperbaiki nama baiknya karena dituduh melanggar kode etik dewan.

"Nanti kalau saya mempertimbangkan untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya soal MKD ini. Karena ini menyangkut nama baik, bukan soal jabatan. Saya anggota DPR sejak 97 berusaha menjaga nama baik itu cukup tidak mudah. Teman-teman lebih tahu bahwa kebenaran tidak lama, sudah sangat paham," kata Akom di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (4/12).

Akom mengatakan langkah awal yang akan dilakukan adalah menggelar pengajian. Dia mengaku akan berdoa agar pihak-pihak yang menilainya melanggar etika dewan diberi pencerahan oleh Allah.

"Langkah awal, saya akan lakukan dengan teman-teman saya, saya dulu pesantren dan saya percaya Allah tidak tidur ora sare, saya akan lakukan pengajian mungkin agak lama butuh waktu sekian puluh hari untuk kita serahkan kepada Allah," jelasnya.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jika Menang Pilkada, Pramono Anung Yakin Komunikasi dengan Prabowo-Gibran Terjalin Baik
Jika Menang Pilkada, Pramono Anung Yakin Komunikasi dengan Prabowo-Gibran Terjalin Baik

Pramono juga memastikan akan menjalankan setiap kebijakan dari pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Khawatir Anak Abah & Ahokers Dukung Pramono: Insya Allah RK-Suswono Menangkan Pilkada Jakarta
Gerindra Tak Khawatir Anak Abah & Ahokers Dukung Pramono: Insya Allah RK-Suswono Menangkan Pilkada Jakarta

Andre menyebut, Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus terus bekerja keras untuk mengunci kemenangan RIDO.

Baca Selengkapnya
Kapolri Singgung Pemimpin Melanjutkan, Timnas AMIN Ungkap Makna Perubahan Anies-Cak Imin
Kapolri Singgung Pemimpin Melanjutkan, Timnas AMIN Ungkap Makna Perubahan Anies-Cak Imin

Timnas AMIN merespons pernyataan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo soal pemimpin pengganti Presiden Jokowi harus melanjutkan

Baca Selengkapnya
AHY Tak Masalah PKS, PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo Gibran
AHY Tak Masalah PKS, PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo Gibran

AHY yakin, Prabowo telah memikirkan semua hal dengan masak dan matang.

Baca Selengkapnya
AHY Akui Sudah Ada Pembahasan Komposisi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
AHY Akui Sudah Ada Pembahasan Komposisi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

AHY pun tidak khawatir soal jatah menteri Demokrat berkurang atau tidak.

Baca Selengkapnya