'Pasangan calon di Pilgub DKI tak perlu lakukan drama politik'
Merdeka.com - Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 putaran dua akan digelar pada Rabu 19 April nanti. Situasi Pilgub DKI Jakarta 2017 ini dinilai mirip dengan Pemilihan Presiden 2014 berpotensi memunculkan drama 'gubernur-gubernuran'. Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti berpendapat, sebaiknya pasangan calon yang kalah dalam Pilgub DKI Jakarta nanti dapat bersikap bijaksana.
"Tapi sebaiknya memang tak perlu ada drama seperti itu, tunggu saja hasil resminya. Kalah dengan lapang dada itu jauh lebih bijaksana dan dewasa," kata Ray Rangkuti saat dihubungi, Jakarta, Minggu (16/4) .
Menurutnya, pasangan calon tak perlu melakukan drama politik dengan bersikap seolah sudah menjadi gubernur ataupun wakil gubernur. Munculnya drama gubernur-gubernuran, kata Ray, disebabkan perbedaan hasil dari sejumlah lembaga survei dari masing-masing pasangan calon.
-
Kenapa Pilkada DIY rawan konflik? Di beberapa daerah, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) rawan terjadi konflik, tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Bagaimana cara memilih calon kepala daerah di Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik. Kemudian, rakyat dapat memilih calon kepala daerah sesuai dengan preferensi mereka.
"Ini (gubernur-gubernuran) sangat mungkin terjadi, karena lembaga survei masing-masing memiliki hasil berbeda sehingga memunculkan respon berbeda juga. Belum lagi ketika hasil quick count nanti munculnya berbeda," jelas Ray.
Memang pada Pemilihan Presiden 2014, kubu Prabowo Subianto - Hatta Radjasa sempat melakukan syukuran dengan kegiatan yang seolah sudah terpilih meski belum ada keputusan resmi. Orang-orang menyebut hal itu sebagai drama 'presiden-presidenan'. Peristiwa ini dipicu oleh sejumlah perbedaan hasil quick count, antara yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
Gejala serupa kembali nampak saat ini, padahal waktu pencoblosan masih beberapa hari lagi. Program visi-misi pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno sudah dijalankan dengan kondisi seolah mereka sebagai pemenang dalam pemilihan gubernur Jakarta.
"Sepertinya ini bagian dari strategi menguatkan dukungan dan meningkatkan kepercayaan diri di akhir masa kampanye," ujar Ray.
Kejadian seperti ini, menurut Ray, erat hubungannya dengan psikologi internal tim Anies-Sandi. Ada upaya untuk membangkitkan semangat yang mulai kendur, karena sejumlah hasil survei akhir-akhir ini menggambarkan kecenderungan tren naik di lawan.
Ray memperkirakan drama-drama tersebut masih sangat mungkin berlanjut, terutama nanti ketika menyikapi hasil quick count.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan pilkada langsung, Demokrat menilai masyarakat bisa memilih pemimpin yang dekat dengan rakyat
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Tidak Bisa jadi Cawagub di Pilkada Jakarta, Ini Aturannya
Baca SelengkapnyaMahfud meminta, semua pihak termasuk masyarakat menolak usulan RUU tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi Singgung Banyak Drama Jelang Pilpres, Anies: Biasa-Biasa saja
Baca SelengkapnyaSederet survei yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul semakin jauh dari pasangan calon lainnya.
Baca SelengkapnyaDPR sudah menerima daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK), merespons Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang menyebut debat cagub-cawagub Jakarta masih terlalu normatif.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Daerah Khusus Jakarta Ridwan Kamil berharap debat Pilkada ke depan tak seperti debat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, Jokowi telah membuat drama di atas drama.
Baca SelengkapnyaArief menyarankan kepada pihak yang menyerang pasangan Prabowo-Gibran untuk berfokus memenangkan paslonnya.
Baca SelengkapnyaSeharusnya, kata Jokowi, yang disajikan dalam tahun politik adalah pertarungan gagasan.
Baca SelengkapnyaAria Bima menilai, perbedaan pilihan maupun partai pengusung merupakan hal yang wajar dalam berkontestasi.
Baca Selengkapnya