PDIP Bicara Peluang Koalisi dengan Demokrat: Politik Art of Possibility
Merdeka.com - PDIP bicara peluang kerja sama dengan Partai Demokrat di Pemilu 2024. PDIP menilai, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Bila jalannya bisa bertemu, PDIP dan Demokrat dapat bekerja sama.
"Apakah nanti ini sekali lagi berandai-andai, apakah pada jalannya bisa bertemu tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia politik. dunia politik kan the art of possibility," kata Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
Tetapi menurut Eriko, Demokrat tidak bisa dipaksakan supaya berada dalam satu jalur bersama PDIP. PDIP menghormati sikap politik Demokrat yang hari ini bersama Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Kapan PDIP dan PKB sepakat mendukung Anies? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Mengapa Demokrat tidak mau rujuk dengan Anies? Demokrat mengaku sudah dibohongi oleh Anies Baswedan. Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
"Tidak bisa kita memaksakan bahwa kita satu pendapat satu pilihan politik tidak bisa begitu kan. Artinya katakan Koalisi Perubahan itu bisa berjalan sendiri. Kami tentunya ingin melanjutkan meneruskan pembangunan bapak Presiden Joko Widodo tentu punya jalan sendiri," ujar dia.
Eriko bicara kemungkinan bisa nantinya cawapres yang diumumkan Anies berbeda dengan keinginan Demokrat.
"Segala kemungkinan bisa saja. Katakan, besok lusa siapa yang diumumkan sebagai cawapres terus ada perbedaan lagi oh kami tidak bersedia kan bisa saja seperti itu. Besok bisa saja kami mau bersama-sama," kata Eriko.
Puan Berencana Kembali Bertemu AHY
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, mengaku pertemuan dengan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Gelora Bung Karno, 18 Juni, sangat menyenangkan. Saking santainya obrolan, tidak terasa sudah satu jam mereka berbincang banyak hal.
Puan berharap pertemuannya dengan AHY tidak berhenti hanya sampai hari ini.
"Kami sepakat ini enggak boleh berhenti sampai di sini," kata Puan dalam jumpa pers seusai pertemuan, Minggu (18/6).
Puan menyebut, bicara politik itu tidak cukup dengan hanya satu kali pertemuan. Sebab, politik itu sangat dinamis.
Sehingga untuk kemudian mencapai satu kesepahaman, dibutuhkan banyak waktu terus berdiskusi. Jika hal itu tidak dilakukan, yang terjadi justru miskomunikasi. Itu sebabnya, PDIP dan Partai Demokrat berharap akan ada pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya.
"Ini mungkin pertemuan yang pertama, tetapi Insya Allah bukan yang terakhir," tegas Puan.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut dia, hal tersebut dapat terjadi karena popularitas maupun rekam jejak Anies.
Baca SelengkapnyaPDIP melihat Partai Demokrat merupakan partai penentu dalam konstelasi politik ke depan.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, meski beda pilihan koalisi, berbeda sosok yang diusung bukan berarti komunikasi tidak dilakukan.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku terus menjalin komunikasi dengan Demokrat untuk kerja sama di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak menutup kemungkinan bakal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaDiketahui, PDIP akhirnya memutuskan untuk mengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaKoalisi Perubahan menyambut baik usulan PDIP duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies menerangkan dalam politik yang dewasa, pertemuan antar partai politik adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaPDIP masih nunggu beberapa waktu lagi sambil melihat dinamika politik mendatang.
Baca SelengkapnyaAboe menilai, PDIP akan memberikan nilai tambah yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan merasa terhormat lantaran karena PDIP tertarik mendukungnya di Pilgub Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies sudah bertemu dengan elite-elite PDIP beberapa waktu lalu
Baca Selengkapnya