PDIP Siap Tampung Demokrat Usai Ditinggalkan Anies Baswedan
PDIP melihat Partai Demokrat merupakan partai penentu dalam konstelasi politik ke depan.
Demokrat kecewa atas keputusan Surya Paloh menduetkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
PDIP Siap Tampung Demokrat Usai Ditinggalkan Anies Baswedan
PDIP Siap Kerjasama dengan Demokrat
PDI Perjuangan membuka peluang bekerjasama dengan Partai Demokrat di Pilpres 2024. Tawaran itu menyikapi dinamika politik yang terjadi di mana Ketum NasDem, Surya Paloh, memutuskan memasangkan Capres Anies Baswedan dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.
PDIP melihat Partai Demokrat merupakan partai penentu dalam konstelasi politik ke depan. Maka dari itu, PDIP membuka lebar pintu kerja sama dengan Demokrat.
PDIP Siap Kerjasama dengan Demokrat
PDI Perjuangan membuka peluang bekerjasama dengan Partai Demokrat di Pilpres 2024. Tawaran itu menyikapi dinamika politik yang terjadi di mana Ketum NasDem, Surya Paloh, memutuskan memasangkan Capres Anies Baswedan dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.
PDIP melihat Partai Demokrat merupakan partai penentu dalam konstelasi politik ke depan. Maka dari itu, PDIP membuka lebar pintu kerja sama dengan Demokrat.
"Partai Demokrat partai besar, bahkan pernah menjadi partai pemenang pemilu 2009. Saya yakin Demokrat akan tetap menjadi penentu penting dalam konstelasi politik kita ke depan. Kami, PDI Perjuangan sangat membuka diri jika kawan kawan Partai Demokrat bergabung dengan PDI Perjuangan."
Ketua DPP PDIP Said Abdullah dalam keterangannya, Jumat (1/9).
Said Abdullah mengklaim komunikasi PDIP dan Demokrat sudah terjalin dengan baik.
Ditambah lagi setelah pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Maka komunikasi dua partai ini semakin membaik.
"Apalagi antara Mbak Puan Maharani dan Mas AHY beberapa waktu lalu juga sudah terjalin komunikasi yang baik. Semangat ke depan yang kita butuhkan adalah semangat persatuan nasional untuk kemajuan Indonesia."
Kata Said Abdullah.
@merdeka.com
Said memahami kekecewaan Partai Demokrat. Namun Said Abdullah berharap, Partai Demokrat tetap berkepala dingin. Said Abdullah juga meminta kisruh ini dengan Presiden Joko Widodo. Karena Jokowi tidak melakukan cawe-cawe.
"Di lain pihak, jika benar wacana Anies-Gus Muhaimin menjadi kenyataan, saya kira ini bukan cawe-cawe Presiden Jokowi. Pak Surya Paloh sendiri sudah menegaskan hal itu kepada kawan kawan wartawan," ujar Said.
"Saya memahami penuh kekecewaan kawan kawan Partai Demokrat, ibarat sudah mempersiapkan kerjasama politik sedemikian rupa, namun tidak sesuai yang mereka harapkan. Saya cuma berharap akibat kejadian ini kawan kawan Partai Demokrat tetap kepala dingin, tidak melontarkan pernyataan bahwa hal itu karena cawe-cawe Presiden Jokowi," kata Said Abdullah.
Sebelumnya, Partai Demokrat merasa dikhianati Partai Nasdem dan Anies Baswedan terkait masuknya nama Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Padahal selama ini, Demokrat dan PKS lah yang menjadi mitra koalisi NasDem dan mengusung Anies Baswedan.
Sore ini, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga sudah memberikan tanggapannya. Dia tampak emosi melihat sikat Capres Anies Baswedan yang memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapres.
Namun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
“Ini bukan kiamat. Bukan akhir dari perjuangan kita. Ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan yang harus kita hadapi,” ujar SBY di Cikeas, Jumat (1/9).