PDIP cermati Puan dan Budi Gunawan, cawapres Jokowi ada di tangan Megawati
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah memutuskan kembali mencalonkan kadernya, Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden di 2019. Keputusan itu diambil dalam Rakernas III PDIP yang digelar di Bali.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengklaim, mereka yang berprestasi di mata rakyat maka selalu mendapat kesempatan untuk kembali menjabat. Itu tradisi yang dibangun Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, ini merupakan mekanisme kelembagaan yang semakin matang dan otentik dengan tradisi demokrasi di PDIP.
Mengenai calon pendamping Jokowi, Hasto melihat, hal itu tergantung situasi dan kondisi politik jelang pendaftaran. Saat ini, PDIP akan fokus membangun dialog terhadap para parpol pendukung Jokowi.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
"Kita melihat dinamika politik nasional bagaimana konfigurasi politik karena setelah ditetapkan sebagai calon tentu kami harus berpikir bagaimana PDIP mengambil inisiatif membangun dialog dengan partai lain yang punya kesadaran yang sama untuk mengusung kepemimpinan yang selalu turun ke bawah yaitu kepemimpinan Pak Jokowi," kata Hasto di sela Rakernas III PDIP di Bali, Jumat (23/2).
Hasto menambahkan, sosok yang jadi cawapres harus melalui dialog bersama. Harus bisa bekerja sama dengan Presiden Jokowi dan aspek konfigurasi politik nasional juga memperhatikan aspirasi rakyat.
Hasto membuka diri jika partai lain mengusulkan nama untuk pendamping Jokowi. Tapi dia menegaskan, PDIP tak tergesa-gesa menentukan cawapres.
"Ya itu mereka boleh saja mengusulkan karena itu hak demokrasi. Tapi bagi PDIP, kami tidak akan tergesa-gesa. Terlebih kongres telah memberikan mandat pada ibu Megawati. Siapa yang kira-kira nanti mendampingi Pak Jokowi akan terus dicermati," katanya.
PDIP tak mau terjebak dengan dikotomi jawa atau non jawa. Begitu juga militer dan sipil, atau muslim dan non muslim. Menurut dia, PDIP mencari sosok yang bisa melengkapi kepemimpinan Jokowi.
"Kami tidak terjebak pada spek-spek itu yang kami lakukan adalah sosok yang mampu bekerja sama dengan bapak Jokowi. Memperkuat kepemimpinan Pak Jokowi dan terus menerus membumikan Pancasila," tegas dia.
Semua nama tengah dicermati. Termasuk Menko PMK Puan Maharani atau Kepala BIN Budi Gunawan. Tapi, lanjut Hasto, hal itu masih terus akan dicermati.
"Nama-nama yang disebut tentu saja akan terus menerus dicermati tapi kepemimpinan ibu Mega akan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Ketika ibu Megawati ambil keputusan tentu melalui proses kontemplasi untuk menentukan pemimpin mana yang terbaik," jelas Hasto.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk menentukan Cawapres Ganjar, Megawati ternyata juga berdiskusi dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP juga terbuka dengan usulan Partai Golkar yang kini tengah membangun kerjasama. Golkar terbuka untuk mengusulkan nama Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaMegawati sudah berkali-kali bertemu Mahfud MD dan Megawati.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP memastikan nama calon Cawapres Ganjar telah ada.
Baca SelengkapnyaKoalisi pendukung berambisi untuk bisa menang dalam satu putaran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengaku sudah mempersiapkan dengan matang sosok ideal mendampingi capres Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaDjarot Saiful Hidayat mengatakan, kongres PDIP baru akan digelar pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaBacapres Ganjar Pranowo hingga saat ini belum menentukan siapa pendampingnya di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNama cawapres pendamping Ganjar masih belum ditentukan. Partai pendukung Ganjar, mengusulkan sejumlah nama. Namun muaranya tetap berada di Megawati.
Baca SelengkapnyaSoal kapan pengumuman cawapres Ganjar, Megawati menyebut hanya tinggal menunggu waktunya saja.
Baca Selengkapnya