PDIP: Kemenangan di Jateng dan Yogyakarta Meneguhkan Sebagai Kandang Banteng
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan apresiasi kemenangan Pilkada di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kemenangan ini meneguhkan Jawa Tengah dan Yogyakarta tetap kandang banteng dan Soekarnois.
"Prinsip ojo pedhot oyot, yang artinya jangan tercerabut dari akar jati diri kita, ternyata telah dibuktikan di lapangan. Sehingga kemenangan di Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah kemenangan rakyat Marhaen, meneguhkan sebagai kandang banteng," kata Hasto dalam keterangannya, Jumat (11/12).
Kemenangan kader murni PDI Perjuangan di Jawa Tengah dan Yogyakarta tanggung jawab mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih. Kepemimpinan yang baik menghasilkan legitimasi yang kuat di mata rakyat sehingga pada Pilkada 2020 Joko Widodo bisa terpilih dengan raihan 90 persen.
-
Siapa yang menang di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Dimana Pilkada 2024 di Jawa Tengah? Pilkada 2024 akan diikuti oleh 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang tidak mengadakan Pilkada karena penetapan kepala daerahnya dilakukan melalui bukan melalui Pilkada berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2022.
-
Siapa yang menang di DI Yogyakarta? DI Yogyakarta- Anies-Cak Imin: 496.280 - Prabowo-Gibran: 1.269.265- Ganjar-Mahfud: 741.220
-
Mengapa Pilkada Jateng menarik? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa yang dianggap sukses memimpin Jateng? Nama Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi santer difavoritkan akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jateng. Dia dinilai sukses membawa Jateng sebagai daerah yang aman kondusif selama ia menjabat sebagai kapolda.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bung Karno mengatakan tak ada perjuangan yang sia-sia. Senjata paling hebat menjadi pemimpin adalah menyatu dengan kekuatan rakyat. Itulah strategi utama. Prinsip ini pun selalu disampaikan Ibu Megawati. Apapun isu negatif yang disampaikan seperti isu dinasti politik, Ibu Mega selalu menyerukan bahwa kekuatan utama kita adalah mengorganisir rakyat. Mendekat lah ke rakyat," kata Hasto.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah sekaligus Ketua DPP PDIP, Bambang 'Pacul' Wuryanto menjelaskan dari 21 Pilkada di Jateng, partai banteng menang di 17 wilayah. Berdasarkan quick dan real count sementara serta laporan dari Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN). Sementara target partai 60 persen atau 15 Pilkada alias sudah mencapai target.
"Kami di Jateng punya adagium 'Banteng selalu dalam barisan. Kalau tidak dalam barisan, namanya celeng (babi hutan, red). Banteng tanduknya di kepala buat bertempur kalau ada bahaya. Celeng tanduknya di mulut atau siyung, untuk mencari makan. Jadi kalau ada banteng tidak tegak lurus instruksi Ibu ketua umum, maka mereka itu celeng, jelas bukan banteng," kata Bambang.
Apalagi di Pilkada Kabupaten Pekalongan berhasil menang mengusung Fadia dan Riswadi yang menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan. Juga di Pilwakot Pekalongan PDIP menempati Achmad Afzan Arslan Djunaid sebagai kader di Pilwalkot Pekalongan.
"Selama ini, Kabupaten Pekalongan juga sulit untuk dimenangkan. Kita bertempur habis-habisan di situ. Kader-kader Banteng sangat solid merapatkan barisan melaksanakan perintah Ibu Ketua Umum. Terbukti," kata Bambang.
"Kali ini, PDI Perjuangan punya kader wali kota. Pilkada Kota Pekalongan itu melalui pertempuran. Seluruh unit pasukan terlibat. Ada semangat pasukan sangat luar biasa untuk memenangkannya saat pilkada kemarin," ucapnya.
Sementara, Yogyakarta yang menggelar tiga Pilkada, PDIP menang di Sleman dan Bantul. Hanya saja sengit di Gunung Kidul. Di Sleman, kader murni PDI Perjuangan dimana Wakil Ketua DPC Danang Miharsa maju, menjadi pemenang. Di Bantul, Wakil Ketua DPC Joko Purnomo juga menjadi calon dan muncul sebagai pemenang.
"Ini kita rebut kembali keduanya karena dulu sempat lepas. Kami mengucapkan terima kasih kepada warga Yogyakarta. Tak sia-sia," ujar Nuryadi, Ketua DPD PDIP Kota Yogyakarta.
Menurut Bambang, kemenangan PDIP di Jateng dan Yogyakarta bukti kaderisasi partai berhasil. Isu-isu negatif banyak coba disebarkan demi upaya mencabut akar Jawa Tengah sebagai Kandang Banteng. Misalnya isu politik dinasti di Pilwalkot Solo. Namun pilkada membuktikan bahwa isu itu tak mempan bagi warga Kandang Banteng.
"Kalau dinasti kalau seperti Raja Jogja. Kalau pilkada seperti Mas Gibran ini kan pilihan rakyat. Kalau dia jelek, pasti gak bakalan dipilih. Dan angka raihannya tak sampai setinggi itu. Yang datang ke TPS juga tinggi hingga 70,71 persen. Perolehannya 86,7 persen. Artinya tingkat legitimasinya tinggi. Jadi Mas Gibran terpilih secara legitimate," pungkas Bambang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan meyakini Jateng masih merupakan kandang banteng sehingga optimistis PDIP dapat meraih kemenangan.
Baca SelengkapnyaMantan Wali Kota Semarang mengatakan jika pernyataan itu merupakan hak asasi Luthfi.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaKetua Timnas Pemenangan AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus percaya dengan kekuatan PKB bisa membantu pemenangan AMIN di Jateng.
Baca SelengkapnyaTerungkap alasan Solo dan Semarang menjadi lokasi kampanye akbar Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaHampir semua provinsi dimenangkan Prabowo-Gibran. Termasuk di Yogyakarta
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan Kota Solo selalu spesial karena akan selalu menjadi kandang Banteng.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menekankan tentang konsolidasi 3 pilar partai.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan wilayah Solo merupakan salah satu basis PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPDIP berhasil meraup total 5.859.448 suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar melambung tinggi berdasarkan hasil survei Litbang Kompas.
Baca SelengkapnyaGanjar yakin wilayah Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng.
Baca Selengkapnya