Ganjar dan Mahfud Kampanye Akbar di Solo dan Semarang, Puan Tegaskan Jawa Tengah Tetap Kandang Banteng
Puan menegaskan wilayah Solo merupakan salah satu basis PDI Perjuangan.
Puan menegaskan wilayah Solo merupakan salah satu basis PDI Perjuangan.
Ganjar dan Mahfud Kampanye Akbar di Solo dan Semarang, Puan Tegaskan Jawa Tengah Tetap Kandang Banteng
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menjelaskan, alasan dipilihnya Solo, Jawa Tengah sebagai salah satu lokasi kampanye akbar penutup pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Puan menegaskan, karena wilayah Solo merupakan salah satu basis PDI Perjuangan.
"Kebetulan, alhamdulillah kami mendapatkan zona Jawa Tengah. Jadi pemilihan Solo ya karena memang salah satu basis PDI Perjuangan kota Solo, jadi kita datang ke sini," kata Puan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2).
Saat ditanya terkait pemilihan Solo sebagai bentuk pesan kepada Wali Kota Solo sekaligus cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, Puan menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai. Terpenting, kata Puan, Solo merupakan basis dari PDI Perjuangan.
Menurut Puan, Solo akan tetap menjadi kandang PDI Perjuangan. Puan menuturkan segala persiapan telah secara matang disiapkan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
"Segala sesuatunya InsyaAllah sudah kami persiapkan. Dimulai dari pagi ini kemudian ke Benteng Vastenburg, kemudian kita pindah ke Semarang dan InsyaAllah Jawa Tengah tetap kandang banteng," ujar Puan.
Puan berharap masyarakat dapat memikirkan untuk memilih pemimpin yang tepat pada masa tenang Pemilu. Puan pun meminta masyarakat untuk tidak takut dalam menentukan pilihannya.
"Rakyat seluruh Indonesia pilih lah pemimpin untuk Indonesia yang lebih baik, yang amanah, yang memang akan bekerja Indonesia, bukan untuk kepentingan kelompok, keluarga, tapi untuk seluruh Indonesia," tutur Puan.
Sementara itu, Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra menjelaskan setelah dari Solo, Ganjar-Mahfud akan melanjutkan rangkaian kampanye di Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Karinaya, kirab budaya akan dilakukan dari Solo ke Semarang sebagai simbolisasi yang menggambarkan adanya titipan harapan-harapan rakyat terhadap Ganjar sebagai presiden rakyat.
"Salah satu narasi utamanya adalah kami ingin menggambarkan sebuah perjalanan dari Solo menuju Semarang, dari era pemerintahan Jokowi menuju era pemerintahan Ganjar-Mahfud," kata di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2).
Karaniya mengatakan atraksi wayang itu sebagai bentuk aspirasi dari masyarakat Solo. Dia menuturkan nantinya akan ada peran Batari Durga hingga peran Wisanggeni.
"Lakon wayang itu menggambarkan seorang Betari Durga yang memiliki ambisi kekuasaan yang berlebihan, yang melampaui batas dan ingin menaikkan putranya dengan segala macam cara, tanpa memperhatikan norma-norma etika, dan upaya ambisius yang melampaui batas-batas etika dan kepatutan inilah yang kemudian dilawan oleh seorang kstaria dan digagalkan, nama kstaria itu adalah Wisanggeni. Wisanggeni ini dibantu oleh seorang tokoh yang maha sakti yaitu semar," paparnya.
Ketika ditanya simbol wayang tersebut sebagai sindiran kekuasaan kepada Jokowi, Karaniya menyebut jika wayang itu merupakan simbol harapan rakyat. Di mana, kata dia, saat ini banyak tokoh-tokoh yang bergerak menyuarakan kontes moral dalam demokrasi.
"Kita semua ingin menjaga agar prinsip-prinsip demokrasi dari sebuah negara tentu sangat penting bagi Indonesia ke depan harus terus dijaga, jangan dilabrak seenaknya sendiri," pungkasnya.