Pengurus Golkar: Mosi Tidak Percaya Kepada Airlangga Tidak Melanggar AD/ART
Merdeka.com - Pengurus DPP Partai Golkar menyatakan mosi tak percaya kepada Ketua Umum Airlangga Hartarto. Sikap itu disampaikan pengurus DPP Golkar Sirajuddin Abdul Wahab.
Dia menuding Airlangga telah melanggar sejumlah pasal di AD/ART Golkar. Sebut saja, menghalang-halangi pengurus untuk masuk ke kantor DPP Partai Golkar hingga belum dilaksanakannya rapat pleno.
"Terhadap kondisi dan situasi faktual Partai Golkar, kami pengurus harian dan pleno DPP Partai Golkar dengan kesadaran penuh menyatakan mosi tidak percaya kepada kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto," ujar Sirajuddin di Jakarta.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Apa yang dilakukan Airlangga untuk Golkar? Airlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil. Partai Golkar berhasil menduduki posisi dua perolehan suara pada Pemilu 2024 dengan persentase 15,28 persen atau 23.208.654 suara.
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Sikap sejumlah pengurus ini direspons oleh Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily. Ace menilai manuver yang dilakukan pihak-pihak yang menyuarakan mosi tidak percaya itu bertentangan dengan ada AD/ART Golkar.
Pernyataan Ace kembali direspons kubu yang menyatakan mosi tidak percaya kepada Airlangga. Pengurus Partai Golkar Amriyati Amien menegaskan, pernyataan Ace justru menunjukkan ketidakpahaman terhadap AD/ART.
"saya mengingatkan bahwa menurut AD/ART jelas disebutkan bahwa kepengurusan DPP partai Golkar bersifat kolektif, bukan hanya tunggal milik ketua umum. Maka rapat pleno harus dilakukan" kata Amriyati.
Dia menyayangkan pengurus di bawah Airlangga kurang memahami aturan-aturan di Golkar. Amriyati menyebut pengurus DPP Golkar tidak mampu menjalankan mekanisme organisasi di partai berlambang beringin tersebut.
"Mungkin ini yang menyebabkan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga, tidak mampu menjalankan mekanisme organisasi dengan baik" lanjutnya.
Atas kondisi ini, dia mengingatkan ketidakmampuan memahami aturan dan mekanisme organisasi akan menyebabkan persoalan besar ke depan terutama bagi eksistensi Golkar. "Jangan sampai dalam akhir periode kepemimpinan Airlangga ini, Partai Golkar semakin terpuruk dan terjadi kerusakan yang tidak kita inginkan" katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, isu Munaslub berembus kencang untuk melengserkan Airlangga dari kursi Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjelaskan terkait nama Presiden Jokowi yang disebut-sebut masuk sebagai Dewan Pembina.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menegaskan, pihaknya tetap solid mendukung Airlangga menjadi Ketum Golkar lagi.
Baca SelengkapnyaDPD Golkar seluruh Indonesia menyatakan tak ingin Munaslub.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Barat Khairunas menegaskan seluruh DPD di Indonesia solid mendukung Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDPD Golkar NTT menyatakan tunduk pada Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaMuncul poster Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar usai Airlangga Hartarto mengumumkan mundur.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca Selengkapnya