Pilgub Jatim paling kompetitif, selisih suara diprediksi tidak besar
Merdeka.com - Menakar kekutan dua kandidat di Pilgub Jatim dari suara Parpol
Beberapa lembaga survei memaparkan hasil berbeda soal Pilgub Jawa Timur 2018. Litbang Kompas mencatat elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 44,5 persen atau unggul tipis dari saingannya Saiful Yusuf-Puti Guntur yang mencapai 44 persen. Sebaliknya, Indo Barometer menyebut jarak elektabilitas kedua kandidat terpaut jauh. Elektabilitas Saiful Yusuf atau Gus Ipul dan Puti menembus 45,2 persen, sementara Khofifah-Emil 39,5 persen. Lembaga survei lain juga memaparkan hasil berbeda.
Perbedaan hasil riset versi masing-masing lembaga survei termasuk The Republic Institute, Poltracking, PolMark Indonesia, Charta Politica, dan KedaiKopi, ini membuktikan bahwa Pilgub yang menghadirkan dua kader Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf ini sangat kompetitif.
-
Siapa calon Gubernur Jatim 2024? Nama petahana Khofifah Indar Parawansa diperkirakan jadi unggulan di Pilgub Jatim kali ini.
-
Apa yang unik dari Pilkada Jatim 2024? Uniknya bakal calon gubernur dari Jawa Timur menjadi pertarungan para Wanita. Sebab, ketiga cagub yang mendaftar semuanya wanita.
-
Siapa yang maju di Pilkada Jatim? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kapan Pilkada Jatim 2024 dilaksanakan? Pelaksanaan Pemungutan Suara: Rabu, 27 November 2024 - Rabu, 27 November 2024.
-
Apa isu utama Pilkada Jatim 2024? Isu-isu utama yang menjadi perhatian dalam kampanye kali ini meliputi pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta penanganan masalah-masalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran.
"Situasinya sangat kompetitif dan persaingan semakin ketat. Siapapun kandidat yang menang, selisihnya tidak akan besar," ujar peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surochim Abdussalam, Minggu (22/4).
Dosen dan peneliti Prodi Komunikasi Fisip Universitas Trunojoyo, Madura ini menilai, dalam situasi seperti ini masih sangat sulit memprediksi pemenang Pilgub.
"Semua serba mungkin terjadi," ucapnya.
Bagaimana jika sengitnya peta pertarungan dan prediksi pemenang Pilgub Jawa Timur dilihat dari sudut berbeda yakni dari sisi perolehan suara Parpol pada Pemilu 2014? Dilihat dari jumlah suara (Pemilu 2014) masing-masing Parpol pengusung, maka pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak hanya meraih 8.411.738 suara. Sedangkan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno unggul 10.894.120 suara. Asumsi jumlah perolehan suara kedua Paslon itu minus suara PBB 221.951 suara.
Dari jejak digital hasil Pemilu 2014 di Jawa Timur, terdapat 30.447.008 DPT (Daftar Pemilih Tetap) dengan suara sah mencapai 19.527.809 pemilih. Sisanya golput atau suara tidak sah.
Sementara angka kemenangan Saiful-Puti (10.894.120 suara) itu didapat dari perolehan suara Parpol pengusung, yaitu PKB (20): 3.730.357 suara, PDIP (19): 3.695.393 suara, Gerindra (13): 2.475.730 suara, dan PKS (6): 992.640 suara.
Sedang rincian total suara Khofifah-Emil berasal dari Partai Demokrat (13): 2.354.205 suara, Golkar (11): 1.826.575 suara, PAN (7): 1.211.194 suara, PPP (5): 1.208.275 suara, NasDem (4): 975.707 suara, Hanura (2): 730.765) suara, dan PKPI (non-kursi): 105.017 suara.
Hasil Pemilu 2014 tidak bisa memprediksi hasil Pilgub. Menurut Surochim, antara Pemilu Legislatif (Pileg) dengan Pilkada langsung itu tidak sama.
"Pendapat saya, saya rasa tidak relevan. Situasi terus berubah, dan Pileg berbeda dengan Pilkada langsung," tegasnya.
Apalagi jumlah DPT 2018 juga mengalami perubahan. DPT yang ditetapkan KPU pada Jumat (20/4) sore lalu, mengalami penurunan. DPT 2018 mencapai 30.155.719 pemilih, terdiri 15.315.352 pemilih perempuan dan 14.840.367 pemilih laki-laki.
"Apalagi sering berbeda dan tidak selalu linier antara pilihan dalam Pileg dengan Pilkada langsung. Situasi amat dinamis," ucapnya.
Menurut Surochim, semua hal bisa terjadi dalam perang perebutan tahta gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang akan dihelat 27 Juni 2018.
"Dan Pilkada Jatim akan semakin sulit bagi kedua kandidat," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada Jatim 2024 diharapkan dapat membawa perubahan dan inovasi untuk wilayah ini.
Baca SelengkapnyaPada simulasi tunggal, Khofifah juga unggul telak jauh di atas para rival kandidat Gubernur Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaGolkar belum bisa memastikan Ridwan Kamil bakal ke Jakarta atau tetap di Jawa Barat
Baca SelengkapnyaJika RK ingin menang maka peluang paling rasional adalah maju di Pilkada Jawa Barat
Baca SelengkapnyaTingkat pengenalan warga pada nama-nama calon gubernur potensial juga masih sangat rendah, umumnya di bawah 50 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP berusaha membuka komunikasi politik dengan Khofifah Indarparawansa. Mereka menargetkan kadernya menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa memantau quick count Pilpres 2024 di merdeka.com
Baca SelengkapnyaNamun, belum mengungkap sosok yang akan diusung sebagai tandingan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilgub Jatim.
Baca SelengkapnyaKedatangan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ke rumahnya disebut tidak membahas soal tawaran turut andil dalam ajang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijagokan partai koalisi Indonesia Maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPutusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menuai kontroversi ternyata mempengaruhi elektabilitas para capres.
Baca Selengkapnya