Pilpres 2019, Jokowi mudah kalahkan Prabowo tapi sulit lawan Anies
Merdeka.com - Pakar Politik Nusantara Centre Yudhie Haryono menilai jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dicalonkan Gerindra menjadi Capres 2019 akan menjadi lawan berat Jokowi. Sebab, Pilpres tersebut hanya mengulang seperti Pilkada DKI 2014 lalu.
Beda halnya jika lawan Jokowi adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan wacana poros ketiga yang bisa memunculkan capres lain. Hal itu hanya memudahkan Jokowi memenangkan pertarungan Pilpres.
"Karena Pilpres ini adalah pengulangan dari pilkada DKI, jelas sekali pak Jokowi kalah. Dan lawan berpikir akan mencari cara bagaimana mengalahkan pak Jokowi, dan itu adalah Anies dalam konteks pilkada, artinya jika itu didesain ulang dalam pilpres, kemungkinan beliau mengalahkannya," kata Yudhie saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4).
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Bagaimana Prabowo dapatkan dukungan? “Kalo Projo, pasti akan mengarah ke Prabowo juga lambat laun,“ pungkasnya.
-
Siapa yang mendukung Anies di Jateng? 'PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,'
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
"Jauh lebih masuk akal dibanding mendorong calon lain semisal Prabowo atau mungkin poros ketiga, yang mungkin SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) juga calon lain," tambahnya.
Yudhie juga memandang bahwa suara dukungan kepada Prabowo sama saja dengan suara dukungan pada Anies. Tinggal bagaimana Mantan Mendikbud tersebut mengelola stategi dukungan supaya lebih banyak.
"Artinya kalau Anies yang dimajukan, seluruh pendukung Prabowo akan ke Anies. Ditambah pendukung Anies itu sendiri tinggal Anies mampu enggak mengkapitalisasi pendukung Prabowo agar berdiri di pihaknya dan itu sangat mungkin karena dia memiliki segmentasi relatif berbeda dari pendukung Prabowo," paparnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapatkan suara dari pendukung Anies.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Prabowo Menang Putaran Kedua Lawan Ganjar Berkat Dukungan Pemilih Anies
Baca SelengkapnyaAnies tidak mau ambil pusing soal elektabilitasnya dari hasil survei belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo di Jatim.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaPengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang Ganjar dan Anies berpasangan ada tetapi sangat kecil.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyebut, pemilih Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (2019) beralih kepada Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan mengatakan, dukungan para kiai NU kepada Prabowo memperkokoh elektabilitas jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJateng identik dengan sebutan kandang banteng alias basis pendukung PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaHerzaky mencontohkan bagaimana Prabowo Subianto mulanya elektabilitas selalu rendah.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasilnya Prabowo-Gibran 49,7 persen, Anies-Cak Imin 41,8 persen, Ganjar-Mahfud 4,3 persen
Baca Selengkapnya