PPP Tak Yakin akan Ada Reshuffle Lagi untuk Beri 'Jatah' Demokrat
PPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi pesimis Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet.
PPP Tak Yakin akan Ada Reshuffle Lagi untuk Beri 'Jatah' Demokrat
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi pesimis Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet. Karena masa jabatan Jokowi tinggal satu tahun.
"Ya setahun ya, kok rasa-rasanya kecil kemungkinan ada reshuflle, kalaupun ada reshuffle itu hak presiden prerogatif dari Presiden Joko Widodo," ujar politikus yang akrab disapa Awiek ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).
Menurut Awiek, reshuffle biasanya untuk mengganti menteri yang bermasalah. Kalau tidak ada menteri bermasalah, Awiek ragu Jokowi akan mengganti menterinya.
"Kalau memang ada yang bermasalah begitu, kalau enggak ada yang bermasalah tentu biasanya menjelang setahun tidak ada reshuffle kita lihat sejarahnya, reshuffle di ujung tahun itu ketika menterinya ada masalah,"
ujar Awiek.
merdeka.com
Awiek melihat pengalaman Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di tahun terkahir tidak ada pergantian menteri yang tidak bermasalah.
"Mulai dari zaman Pak SBY, Pak Jokowi pun begtu ketika menterinya bermasalah tiga bulan pun direshuffle, kalau tidak ada masalah ya tidak ada, landai-landai aja,"
ujarnya.
merdeka.com
Sementara, Awiek menilai hanya asumsi publik saja isu reshuffle muncul setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor, kemarin.
"Sekali lagi soal reshuffle itu merupakan hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo sebagai user, saya kira tidak bisa maksa-maksa beliau, dan beliau bisa mengukur kebutuhan di mana untuk bisa merombak kabinetnya,"
jelas Awiek.
merdeka.com
Presiden Jokowi bertemu SBY pada Senin (2/10) di Istana Bogor, Senin (2/10).
Menurut Demokrat, pertemuan itu membahas politik kebangsaan.